Cetak Kader Digdaya Berjiwa Idelologis, IMM Shabran UMS Adakan Darul Arqom Dasar
INFOMU.CO | Surakarta – Darul Arqom Dasar (DAD) Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Shabran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) resmi dibuka di Gedung Tabligh Institute, Muhammadiyah Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti 52 peserta, terdiri dari 48 peserta internal dan 4 peserta eksternal dari PK IMM Abduh Fakultas Agama Islam (FAI) UMS dan PK IMM Misbach.
Acara berlangsung khidmat dengan rangkaian sambutan dari para pimpinan IMM dan tokoh Muhammadiyah, yang secara garis besar menekankan pentingnya penguatan ideologi sebagai pondasi utama gerakan kaderisasi IMM.
Ketua Umum PK IMM Shabran, M. Fikri Azka, menjelaskan pemilihan tema ‘Purifikasi Ideologi IMM dan Muhammadiyah untuk Mere-konstruksi Kader yang Digdaya.’ Ia mengungkapkan bahwa tema tersebut merupakan hasil diskusi mendalam bersama panitia.
“Banyak kader sudah dikaderisasi, tapi realitanya banyak daerah kekurangan kader. Kader tidak benar-benar menjadi kader jika tidak matang secara ideologi,” ujarnya. Senin, (10/11).
Fikri menekankan bahwa DAD ini diharapkan melahirkan kader yang digdaya, yakni kader yang memiliki ketahanan ideologi kuat dan mampu menjawab kebutuhan gerakan.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Cabang (PC) IMM Sukoharjo, Anas Asy’ari Nasuha, S.H,. Ia memberikan apresiasi atas terselenggaranya DAD di Yogyakarta, yang menurutnya jarang dilakukan di luar daerah asal komisariat.
“Saya mengapresiasi sebesar-besarnya bagi komisariat Shabran, yang biasanya DAD itu masih di daerah Solo Raya, namun kini bisa bertempat di Jogja,” ucapnya.
Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antar-kader, “Kader digdaya itu banyak, tapi mereka baru menjadi superman, belum menjadi superteam.”
Kepala Pondok Shabran UMS, Yayuli, S.Ag., M.P.I., memberikan perspektif historis mengenai lokasi penyelenggaraan kegiatan.
“DAD di Jogja itu mendekatkan kita ke sumber lahirnya Muhammadiyah,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa kader Muhammadiyah memiliki peran besar dalam menjaga stabilitas dan dinamika persyarikatan.
Sebagai alumni Shabran, ia menyampaikan rasa bangganya. “Shabran benar-benar mencetak kader. Alumninya sekarang ada yang jadi wakil menteri, rektor, wakil rektor, sampai pimpinan-pimpinan Muhammadiyah di berbagai tempat.”
Wakil Sekretaris I Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Dr. Waluyo, Lc., M.A., turut memberikan penguatan idelogi Muhammadiyah kepada peserta DAD IMM. Ia menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kapasitas alumni Shabran yang telah berdiaspora di berbagai ranah.
“Siapapun kita boleh berjuang di Muhammadiyah, karena Muhammadiyah bertahan karena orang-orang yang ikhlas di dalamnya.” Ungkapnya.
Ia juga mengingatkan peserta agar tidak menjadikan IMM sebagai tempat mencari jabatan.
Dengan dibukanya kegiatan pada Sabtu, (8/11) lalu, peserta resmi memulai proses perkaderan intensif yang diharapkan melahirkan kader IMM yang ideologis, militan, dan siap mengabdi bagi umat, persyarikatan, dan bangsa. (Arsy/Adi/Humas)






