Banda Aceh, InfoMu.co – Cakupan vaksinasi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dosis pertama di Aceh sudah mencapai 75,2 persen dari 56.470 tenaga kesehatan (Nakes) sasaran. Cakupan tertinggi diraih Nakes di Kabupaten Aceh Singkil dan paling rendah di Kabupaten Bener Meriah. Sementara itu, 32 kasus baru konfirmasi positif Covid-19 bertambah di Aceh.
Data vaksinasi Nakes itu disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani dalam update hariannya kepada awak media massa di Banda Aceh, Kamis, 18/02.
“Hingga pukul 00.00 Wib kemarin, cakupan vaksinasi Nakes di Aceh Singkil sudah mencapai 99,9 persen,” tutur pria yang disapa awak media dengan inisial SAG itu.
Capaian vaksinasi Nakes yang paling rendah cakupannya per tanggal 17 Februari 2021 di Kabupaten Bener Meriah, yakni 51,2 persen. kabupaten/kota yang cakupan vaksinasinya dinilai masih rendah, cakupan di bawah 75%, yakni Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Lhokseumawe, Bireuen, Pidie, dan Subulussalam.
Sedangkan 14 kabupaten/kota lainnya yang sudah mencapai cakupan di atas 75% secara berturut-turut yakni Aceh Singkil, Aceh Besar, Aceh Selatan, Langsa, Aceh Barat, Sabang, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Simeulue, Aceu Utara, Banda Aceh, dan Aceh Barat Daya, rinci SAG.
“Nakes yang belum divaksin dan memenuhi syarat vaksinasi Covid-19 segera mengikuti prosedur vaksinasi di pusat layanan terdekat karena sudah pada tegat waktu,” himbaunya.
Lebih lanjut, seperti biasa, Jubir Covid-19 yang juga Jubir Pemerintah Aceh itu melaporkan kasus kumulatif Covid-19 di Aceh, sejak kasus pertama muncul pada 27 Maret 2020. Ia mengatakan, setelah tiga hari berturut-turut tidak ada laporan penambahan kasus baru Covid-19, hari ini bertambah 32 kasus baru positif Covid-19.
Kasus-kasus baru tersebut meliputi warga Kota Banda Aceh sebanyak 19 orang, Kabupaten Aceh Besar sebanyak tiga orang, Aceh Tengah sebanyak dua orang, Aceh Barat dan Aceh Utara masing-masing satu orang. Sedangkan enam orang lainnya merupakan warga dari luar daerah. (agusnaidi budaya)

