• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Buy The Muslim Product First: Ajakan Ketua PP Muhammadiyah untuk Membangkitkan Kesadaran Ekonomi Umat

Buy The Muslim Product First: Ajakan Ketua PP Muhammadiyah untuk Membangkitkan Kesadaran Ekonomi Umat

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
24 Oktober 2023
in Ekonomi
0

Yogyakarta, InfoMu.co – Meski kaum muslimin menjadi penduduk mayoritas di Indonesia dengan proporsi 86,8%, namun dalam penguasaan ekonomi kaum muslimin masih minoritas. Kaum muslimin hanya menguasai sektor ekonomi dengan proporsi sekira 10%.

Prihatin dengan realitas ini, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas mendorong umat untuk membangun kesadaran ekonomi dan melakukan aktivitas ekonomi yang saling menguatkan di antara mereka (ta’awun).

Dalam kajian Ahad pagi di tvMu (22/10), dirinya menyebut hal ini terjadi karena beberapa sektor produksi strategis tidak dikuasai umat. Kaum muslimin bahkan cenderung menjadi objek dan konsumen bagi barang-barang sehari-hari (kebutuhan domestik rumah tangga) sampai rokok yang dalam setiap tahun menghasilkan laba hingga ratusan triliun.

Tak heran, keadaan tersebut menjadikan pemilik sektor produksi di atas sebagai orang terkaya di Indonesia dalam daftar yang disusun oleh Majalah Forbes.

Anwar Abbas lantas mengisahkan momen saat berbincang dengan Raja Perlis terkait kondisi ini yang juga dialami di beberapa negara muslim seperti Malaysia. Raja Perlis kata dia menyarankan agar ada konsolidasi di kalangan umat untuk memprioritaskan pembelian pada produk umat terlebih dahulu.

“Itu raja Perlis ini bilang sama saya ada sebuah paradigma baru yang kami usung dan kami kembangkan di Perlis, namanya buy the muslim product first, belilah produk-produk orang Islam terlebih dulu. Jadi kalau masih ada produk orang Islam ya belilah produk itu,” kata dia.

Menurut Anwar Abbas, konsep tersebut dalam bidang ekonomi selaras dengan maksud konsep closed loop economy. Membeli barang dari sembako sampai daging dan barang-barang non konsumtif lainnya diprioritaskan di kalangan umat muslim.

“Maka dengan itu ekonomi kita akan kuat dan ekonomi umat Islam ini akan maju,” ujarnya.

“Kalau kita perkecil, jadi kalau masih ada produk-produk orang Muhammadiyah ya belilah produk tersebut. Kalau tidak ada di kalangan Muhammadiyah ya cari di kalangan umat ini. Kalau ada di NU kita beli di NU, kalau ada di Persis kita beli di Persis, kalau ada di Al-Wasliyah kita beli di Al-Wasliyah gitu dan kalaulah seandainya umat ini pola belanjanya seperti itu, maka menurut saya orang terkaya di negeri ini ya beragama Islam,” imbuhnya. (afn-muhammadiyah.or.id)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: ekonomimuslim product
Previous Post

MK Tolak Uji Materi Batas Usia Capres-Cawapres Maksimal 70 Tahun

Next Post

‘Aisyiyah Dukungan Keterlibatan Kadernya Berpolitik Praktis

Next Post
‘Aisyiyah Dukungan Keterlibatan Kadernya Berpolitik Praktis

‘Aisyiyah Dukungan Keterlibatan Kadernya Berpolitik Praktis

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.