• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Bekal bagi Khatib dan Dai Muda Kader Persyarikatan

Bekal bagi Khatib dan Dai Muda Kader Persyarikatan

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
3 Oktober 2021
in Literasi
86

Yogyakarta, InfoMu.co – Khutbah dan kultum merupakan aktivitas strategis untuk mengubah konsepsi dan mindset masyarakat. Adapun, perubahan mindset menjadi hal penting dalam merubah peradaban. Tugas mulia ini menjadi tantangan paling berat bagi setiap dai yang menyampaikan khutbah maupun kultum.

Melalui pelatihan khatib dan kultum yang diselenggarakan oleh Pesantren Mahasiswa KH. Ahmad Dahlan pada Sabtu (2/10) di Aula Masjid Islamic Center UAD, Ust. Dr. Nur Kholis, M.Ag menyampaikan banyak pesan kepada para santri sebagai bekal menjadi seorang dai muda kader persyarikatan.

Esensi khutbah merupakan nasihat dalam rangka pembinaan umat Islam menuju umat yang lebih baik, tujuannya agar umat dapat mencapai kualifikasi kepribadian yang bertakwa pada Allah SwT. Kemudian, perubahan peradaban inilah yang diharapkan dari aktivitas mulia tersebut.

Untuk mengubah peradaban, perlu melalui beberapa proses, yakni perubahan mindset, setelah itu perubahan perilaku, selanjutnya perubahan sistem, baru kemudian peradaban dapat diubah.

“Seorang penceramah harus dekat dengan Allah SwT, sebab untuk mengubah mindset individu hingga jamaah, apalagi merubah perilaku itu tidak cukup melalui wawasan atau sumber bacaan saja, namun juga ada hidayah yang menjadi urusan Allah SwT,” tegas Ketua Takmir Masjid Islamic Center UAD ini.

Dalam menyampaikan pesan, beberapa hal mengenai persepsi keliru yang perlu diperhatikan antara lain ungkapan berikut, jangan mencari harta mati-matian, sebab harta tidak akan dibawa mati; Untuk apa jabatan, justru jabatan itu akan memberatkan seseorang di yaumil hisab; Orang yang tidak bermadzhab di Akhirat kelak akan kebingungan siapa pemimpinnya; Semua agama benar, karena mengajak kepada kebaikan… dan sebagainya.

Ungkapan-ungkapan tersebut, dikhawatirkan dapat menyebabkan kerusakan di tengah masyarakat. Alih-alih menjadi umat yang unggul, justru banyak tertinggal dalam segala bidang, orang menjadi malas bekerja, kepemimpinan jatuh kepada orang-orang jahat, hingga dampak buruk lainnya.

“kita memang berbeda dalam urusan agama, namun dalam banyak hal kita masih bisa bekerjasama,” demikian Dekan FAI UAD ini memberikan contoh alternatif ungkapan manakala tengah dibenturkan dalam keyakinan beragama.

Berbagai hal yang harus dihindari dalam menyampaikan khutbah maupun kultum juga tidak luput disampaikan kepada para santri PERSADA. Persiapan yang baik dapat membantu mencapai hasil yang optimal, “jangan berharap turun mimbar diberikan penghormatan, manakala ketika naik mimbar tanpa ada persiapan,” pungkas Dr. Nur Kholis. (Dyan/SM)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: daikhutbah
Previous Post

Jihad di Usia Senja

Next Post

Covid-19 Di Medan Tinggal 432 Kasus

Next Post
Kasus Covid19 di Sumut Mengalami Tren Menurun

Covid-19 Di Medan Tinggal 432 Kasus

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.