• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Sebentar Lagi Ramadan, Sudahkah Anda Melunasi Utang Puasa?

Batas Ketinggian Hilal, Sebabkan Terjadinya Perbedaan Awal Ramadan

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
1 April 2022
in Literasi
86

 

Jakarta, InfoMu.co – Kapan puasa 2022? Muhammadiyah sudah memutuskan 1 Ramadhan 1443 bertepatan 2 April 2022. Namun Menurut LAPAN perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan 2022/1443 Hijriah ini kemungkinan terjadi antara pemerintah dan ormas Islam, seperti Muhammadiyah.

Lembaga Penerbangan dan Antarika Nasional (LAPAN) memprediksi terjadi perbedaan awal Ramadhan 2022/1443 Hijriah.

Dikutip dari AyoIndonesia, Peneliti Astronomi Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (OR LAPAN) BRIN, Prof. Dr. Thomas Djamaluddin mengungkapkan, potensi perbedaan awal Ramadhan 2022 ini sudah diprediksi sejak bulan Rajab 1443 Hijriah.

Thomas Djamaluddin mengungkapkan bahwa kondisi hilal Ramadhan 1443 Hijriah mirip dengan hilal Rajab 1443 Hijriah.

Thomas menjelaskan dengan kriteria Wujudul Hilal.

Namun, garis tanggal tinggi dua derajat sedikit di sebelah barat wilayah Indonesia.

Artinya, menurut Thomas sangat tidak mungkin akan terlihat hilal pada 1 April 2022 di wilayah Indonesia, sehingga 1 Ramadhan 1443 berpotensi 3 April 2022.

Umumnya di wilayah Indonesia tinggi bulan kurang dari 2 derajat. Itu artinya, rukyatul hilal (pengamatan hilal) pada saat maghrib 1 April 2022 berpotensi tidak terlihat.

Kalaupun ada yang melaporkan melihat hilal, hal itu menurut Thomas sangat meragukan sehingga berpotensi ditolak saat sidang isbat. Ia menjelaskan berdasarkan rukyat, 1 Ramadhan 1443 Hijriah kemungkinan besar pada 3 April 2022.

Sementara itu Ketua Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jawa Timur, KH. Shofiullah atau Gus Shofi mengatakan kemungkinan terjadi perbedaan awal Ramadhan 2022 antara pemerintah dengan Nahdlatul Ulama (NU).

Hal itu menurut Gus Shofi disebabkan adanya perbedaan kriteria batasan ketinggian hilal.

Pemerintah menetapkan bahwa ketinggian hilal saat dipantau minimal tiga derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

Sementara ketinggian anak bulan yang disyaratkan oleh NU saat dipantau minimal dua derajat.

Gus Shofi menerangkan bahwa secara astronomi ketinggian hilal pada 1 April 2022 tidak sampai tiga derajat, hanya dua derajat lebih sedikit.

Sebagai informasi, sejak awal 2022 Kementerian Agama (Kemenag) mengadopsi kriteria baru MABIMS (Forum Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Dalam kriteria baru tersebut ditetapkan tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

Dengan kriteria baru tersebut, posisi bulan di wilayah Indonesia dan negara-negara MABIMS (Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura) belum memenuhi kriteria. (suara)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: awal ramadanketinggian hilan
Previous Post

Dairi Ingin Kembalikan Kejayaan Kopi Sidikalang

Next Post

Prof Munirah, Aktivis ‘Aisyiyah Resmi Guru Besar Linguistik Terapan Unismuh

Next Post
Prof Munirah, Aktivis ‘Aisyiyah Resmi Guru Besar Linguistik Terapan Unismuh

Prof Munirah, Aktivis ‘Aisyiyah Resmi Guru Besar Linguistik Terapan Unismuh

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.