“Meski Banda Aceh dan Aceh Besar kembali menjadi zona merah, namun secara umum Peta Zonasi Risiko Covid-19 Aceh tampak lebih baik dibandingkan pekan lalu,” kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani kepada awak media di Banda Aceh, Rabu (8/9).
Ia menjelaskan, pada pekan lalu, hasil analisis data pandemi Covid-19 Aceh oleh Satgas Penanganan Covid-19 Nasional periode 23 – 29 Agustus 2021, empat kabupaten/kota merupakan zona merah, yaitu Aceh Tamiang, Langsa, Lhokseumawe, dan Aceh Selatan. Sisanya, 19 kabupaten/kota zona oranye—termasuk Banda Aceh dan Aceh Besar.
Sedangkan hasil analisis data sepekan terakhir, periode 30 Agustus – 5 September 2021, kondisi pandemi Aceh tampak membaik. Selain zona merah berkurang dari empat menjadi tiga kabupaten/kota, juga terdapat tiga daerah yang “naik kelas” dari zona oranye menjadi zona kuning, tutur Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu.
Ketiga kabupaten/kota yang kini menjadi zona kuning di Aceh meliputi Gayo Lues, Bener Meriah, dan Aceh Singkil. Sedangkan Banda Aceh, Aceh Besar, dan Pidie Jaya, justru statusnya turun dari zona oranye menjadi zona merah. Sedangkan 17 kabpaten/kota lainnya di Aceh merupakan zona oranye, atau zona risiko sedang peningkatan kasus Covid-19, katanya.
Selanjutnya SAG melaporkan kasus akumulatif Covid-19 Aceh telah mencapai 35.097 orang, hingga 8 September 2021. Pasien Covid-19 yang sedang dirawat sebanyak 6.275 orang. Para penyintas Covid-19, (yang sudah sembuh) sebanyak 27.197 orang. Sedangkan meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 1.625 orang.
Data kasus akumulatif tersebut termasuk kasus positif baru harian yang bertambah hari ini sebanyak 252 orang. Pasien yang sembuh bertambah 324 orang, dan penderita Covid-19 yang meninggal dunia bertambah sebanyak 30 orang, tuturnya.
“Kasus meninggal dunia yang mencapai 30 orang tersebut hanya satu kasus baru, 29 lainnya kasus yang terjadi sejak pertengahan bulan lalu,” ujar SAG.
Ia menjelaskan, satu kasus baru tersebut yaitu warga Aceh Barat yang meninggal dunia pada 8 September 2021. Sedangkan kasus-kasus meninggal dalam periode 12 Agustus – 7 September 2021 meliputi warga Banda Aceh sebanyak delapan orang, dan warga Bireuen sebanyak tiga orang.
Kemudian warga Aceh Tamiang, Bener Meriah, Pidie, Aceh Besar, dan warga Aceh Singkil, sama-sama dua orang. Selanjutnya, masing-masing satu orang warga Aceh Timur, Gayo Lues, Lhokseumawe, Aceh Tengah, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, dan warga Subulussalam.
Sedangkan kasus konfirmasi positif harian yang bertambah 252 orang meliputi warga Banda Aceh 52 orang, Aceh Besar 50 orang, Aceh Barat 25 orang, Pidie 22 orang, warga Aceh Tamiang, Lhokseumawe, dan warga Bireuen sama-sama 14 orang. Kemudian warga Aceh Barat Daya 13 orang, dan warga Aceh Tengah sebanyak 12 orang.
Selanjutnya warga Aceh Utara sebanyak delapan orang, Langsa tujuh orang, warga Bener Meriah dan Pidie Jaya masing-masing empat orang. Lebih lanjut warga Aceh Timur, Aceh Jaya, dan Aceh Selatan, sama-sama tiga orang. Sementara warga Aceh Singkil dua orang, warga Gayo Lues dan Nagan Raya sama-sama satu orang.
(Agusnaidi B)

