Medan, InfoMu.co – Sepanjang bulan Februari 2025, sebanyak 19 orang telah mengucapkan dua kalimat syahadat dan resmi menjadi mualaf bersama Mualaf Center Indonesia Peduli Medan. Dari jumlah tersebut, 10 orang merupakan laki-laki dan 9 orang perempuan. Perjalanan spiritual mereka beragam, tetapi faktor pernikahan masih menjadi alasan utama mereka memilih Islam sebagai agama baru. Namun, sebagian lainnya masuk Islam setelah melakukan pencarian kebenaran agama.
Berdasarkan data yang diperoleh, mayoritas mualaf berasal dari agama Kristen, yakni sebanyak 15 orang. Sementara itu, 2 orang sebelumnya beragama Katolik, 1 orang merupakan agnostik, dan 1 orang lainnya berasal dari agama Buddha.
Dari segi usia, para mualaf yang bersyahadat di bulan ini memiliki rentang usia yang cukup luas. Yang termuda berusia 15 tahun, sedangkan yang tertua mencapai usia 60 tahun. Keputusan mereka untuk menjadi mualaf tentu bukan hal yang mudah, mengingat berbagai tantangan yang harus dihadapi, baik dari lingkungan maupun keluarga.
Salah satu mualaf yang menonjol adalah Felix, seorang mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) yang masih berusia 19 tahun. Felix mengaku bahwa keputusannya untuk masuk Islam tidak didasarkan pada faktor eksternal seperti pernikahan, melainkan karena pencarian spiritualnya sendiri. “Saya sudah lama mempelajari Islam dan menemukan bahwa ajaran ini sangat logis serta membawa ketenangan batin bagi saya,” ujarnya.
Selain itu, salah satu dari 19 mualaf tersebut adalah seorang warga negara asing asal Inggris, seorang pria berusia 24 tahun yang masuk Islam atas dasar pencariannya sendiri. Keputusannya untuk menjadi Muslim menunjukkan bahwa hidayah dapat datang kepada siapa saja, di mana pun berada.
Bagi banyak dari mereka, proses menjadi mualaf bukan sekadar pergantian agama, tetapi juga awal dari perjalanan spiritual yang baru. Dengan dukungan dari komunitas dan bimbingan yang tepat, mereka diharapkan dapat semakin mantap dalam menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim.
Sejak Januari 2025, total sudah 43 orang yang bersyahadat dan menjadi mualaf. Dengan adanya peningkatan jumlah mualaf setiap bulannya, diharapkan dukungan bagi mereka semakin luas, baik dalam aspek keagamaan, sosial, maupun kesejahteraan. Mualaf center dan berbagai lembaga Islam di Medan terus berupaya memberikan bimbingan agar mereka dapat memahami Islam secara utuh dan menjalankan ibadah dengan baik. (***)