Ahmad Imam Mujadid Rais : Forum Rakerwil Ajang Menyamakan Persepsi, Konsepsi dan Mensinergikan Gerakan
Asahan, Infomu.co – Ketua Umum Lazismu Pusat Ahmad Imam Mujadid Rais hadir di Kabupaten Asahan untuk membuka kegiatan Rakerwil Lazismu se Sumatera Utara tahun 2025. 1-2 Februari 2025.
Dalam sambutan sekaligus membuka acara, Mujadid Rais mendorong agar dalam Rakerwil ini para peserta bisa saling berdiskusi, saling belajar, dan saling mereplikasi. Sehingga dapat mengingat bagaimana awal kelahiran Lazismu yang didirikan oleh Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah yang baru berdiri selama 22 tahun ini.
Beliau juga menekankan pentingnya membangun kepercayaan kepada masyarakat, salah satunya dengan melakukan audit agar transparan dan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
“Sekali orang tidak percaya, sekali orang tidak menunjukkan laporan keuangan yang di publis, sekali orang tidak melihat dana yang disalurkan kemana program-programnya, orang akan bertanya-tanya”, ujar Mujadid.
“Lazismu merupakan lembaga yang berbeda dari majelis lembaga lain yang ada di Muhammadiyah. Dimana Lazismu ada di dua rel, yang pertama pedoman lazismu dan yang kedua yaitu terikat dengan Undang-Undang Negara”, lanjut Mujadid.
Di akhir sambutannya, Mujadid Rais berharap ada semangat baru dari Lazismu Daerah se Sumatera Utara setelah mengikuti kegiatan Rakerwil ini, dan Lazismu se Sumut bisa mencapai target.
“Edukasi seluas-luasnya, kolaborasi dengan kampus-kampus, membentuk kantor-kantor layanan baru, serta tetap mengontrol diri dalam panduan syariah”, kata Mujadid.
Dalam sesi wawancara, Ketua Umum Lazismu Pusat Ahmad Imam Mujadid Rais yakin bahwa Sumatera Utara memiliki potensi besar untuk penghimpunan dana ZIS.
“Kuncinya salah satunya pendataan serta edukasi dan literasi kepada masyarakat terkait zakat”, kata Mujadid.
“Tema Rakerwil yakni Sinergi Kebajikan untuk Inovasi Sosial dan Capaian SDGs mencerminkan semangat zamannya Lazismu yang ingin menjadi solusi atau alternatif bagi penyelesaian masalah keummatan. Dan Lazismu menyadari bahwa tidak mungkin Lazismu berjalan sendiri. Sehingga diperlukan adanya kolaborasi dengan Pemerintah, DPRD, kelompok masyarakat lain, bahkan di internal persyarikatan juga. Artinya, perlu kekuatan bersama untuk terus menggerakkan kebajikan”, ujar Mujadid. (bess/abdi)