Ade Taufiq: Etika di Jalan Raya Cerminan Martabat Kota Medan
INFOMU.CO | Medan – Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi PKS, dr. Ade Taufiq, Sp.OG, menegaskan pentingnya membangun kesadaran etika berlalu lintas sebagai bagian dari pembentukan peradaban kota yang beradab dan manusiawi. Menurutnya, jalan raya bukan
sekadar ruang mobilitas, tetapi juga ruang moral yang mencerminkan karakter warga sebuah kota. “Jalan raya mempertemukan kita dengan berbagai latar belakang dan emosi. Di sanalah kesabaran, tenggang rasa, dan disiplin diuji. Ketika aturan lalu lintas diabaikan, sesungguhnya
kita sedang menghadapi krisis moralitas publik,” ujar Ade Taufiq dalam kegiatan sosialisasi Etika di Jalan Raya di Medan.
Ia menilai kegiatan edukatif seperti ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat budaya berlalu lintas yang santun, aman, dan bermartabat. “Membangun etika di jalan sama artinya dengan membangun martabat kota dan bangsa. Jalan yang tertib menunjukkan masyarakat yang beradab,” tambahnya.
dr. Ade juga memberikan apresiasi terhadap Dr. Robie Fanreza, penulis buku Etika di Jalan Raya, yang terus menggerakkan literasi moral dan sosial melalui karya edukatif. “Buku seperti ini adalah bentuk dakwah intelektual yang menghidupkan nilai moral di ruang publik. Perubahan sosial tidak selalu dimulai dengan sanksi, tetapi dengan kesadaran dan pendidikan,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan dukungannya terhadap kebijakan Kapolrestabes Medan Kombes Dr. Jean Calvijn Simanjuntak dalam menindak tegas pelaku kejahatan jalanan seperti geng motor, perampokan, dan penyalahgunaan narkotika. “Langkah tegas aparat kepolisian perlu diimbangi dengan edukasi moral agar keamanan dan kesadaran berjalan seiring. Saya mendukung penuh langkah Kapolrestabes Medan yang tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga membangun komunikasi dan sinergi dengan masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, Ade Taufiq juga mendorong Wali Kota Medan, Dr. Rico Waas, sinergi antara pemerintah daerah dan aparat keamanan dalam menciptakan kota yang tertib dan beretika. “Ketika wali kota, aparat, dan masyarakat bersatu dalam visi moral yang sama, maka Kota
Medan akan menjadi contoh peradaban perkotaan yang maju dan berkarakter,” tegasnya.
Politisi yang dikenal dekat dengan kalangan akademisi dan komunitas literasi ini menutup pernyataannya dengan pesan reflektif, “Menjaga etika di jalan bukan hanya tugas polisi, tetapi tanggung jawab moral setiap warga. Karena jalan yang tertib adalah cermin kota yang bermartabat.” (ts)






