Salah seorang penerima manfaat aksi ini bernama Ibu Ruwaida. Ia seorang Wanita Kepala Keluarga (Wakala) peyandang tuna netra. Sehari-hari ia berjualan kacang dan camilan di SPBU setelah beralih dari profesi lamanya yaitu jasa pijat yang akhir-akhir ini mulai sepi pelanggan akibat pandemi. Ia hidup serumah dengan tiga tuna netra lainnya di Lampaseh Kota yang juga menjadi Wakala.
“Makasih banyak ya nak, semoga donatur dan relawan sehat selalu. Alhamdulillah senang sekali diantar paket pangan malam-malam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujar Ruwaida mengungkapkan kebahagiaannya.
Pada aksi hari ini, tim ACT bersama relawan MRI mengantarkan paket pangan ke rumah-rumah warga yang membutuhkan mulai dari Punge hingga Alue Naga. Program Operasi Pangan Ronda Malam ini terinspirasi dari Khalifah Umar bin Khattab yang membagikan karung-karung gandum di malam hari agar tidak ada masyarakat yang tertidur dengan menahan lapar. Aksi ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan setelah launching di Banda Aceh pada akhir bulan lalu. Sebanyak 25 jiwa merasakan manfaat dari Operasi Pangan Ronda Malam hari ini.
Rikar Maulana selaku tim program ACT Aceh turut berbahagia saat menyambangi rumah warga untuk mengantarkan paket pangan. “Senang sekali rasanya melihat para penerima manfaat tersenyum bahagia saat mendapat paket. Semoga kebaikan dari donatur bermanfaat untuk mereka dan juga semakin banyak warga yang merasakan manfaatnya,” ujar Rikar. Ia juga mengajak sahabat dermawan lainnya untuk mendukung program ini. (hms)

