Jakarta, infoMu.co – Sekretaris umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Muti menilai penyerangan teroris terhadap Mabes Polri merupakan tamparan keras bagi instansi kepolisian.
“Serangan teror di Mabes Polri merupakan tamparan keras bagi aparatur keamanan khususnya kepolisian,” sebut Abdul Mu’ti seperti dilansir dari ANTARA, Kamis (1/4/2021).
“Tamparan keras karena dilakukan di jantung komando keamanan nasional,” ucapnya lagi.
Abdul Mu’ti menilai, selain mampu melindungi masyarakat, kepolisian juga harus mampu melindungi dirinya sendiri.
“Karena memang kepolisian adalah aparatur keamanan yang berada di barisan terdepan dalam penanggulangan terorisme di Indonesia,” ujarnya.
Abdul Mu’ti mengajak seluruh masyarakat bekerja sama untuk mengatasi teror yang saat ini kerap terjadi.
“Tidak ada lagi alasan saling menyalahkan. Sekarang kita bagaimana ancaman terorisme ini segera teratasi di Indonesia.”
Setelah penyerangan di Mabes Polri, polisi langsung melakukan operasi pengamanan terhadap pihak-pihak yang diduga terafiliasi dengan pelaku teror.
Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap seorang wanita yang merupakan istri terduga teroris di Banjaran, Kabupaten Bandung pada Rabu malam.
Penangkapan wanita tersebut merupakan tindak lanjut dari penangkapan suami dia di Jakarta.***

