• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Abdul Mu’ti: Perlu Peningkatan Kesejahteraan di Perbatasan

Abdul Mu'ti

Abdul Mu’ti: Perlu Peningkatan Kesejahteraan di Perbatasan

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
18 Desember 2020
in Kabar
86

Jakarta, InfoMu.co – Ada tiga isu strategis yang berkaitan dengan persoalan perbatasan  dan pesisir yaitu, keamanan, kedaulatan, dan kesejahteraan. Tiga hal ini menjadi perbincangan yang sangat serius bagi kalangan akademisi, pengamat, dan peneliti. Namun yang sangat mengemuka dari ketiga hal ini adalah masalah kedaulatan, khususnya kadaulatan politik, hukum, serta ekonomi.

Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa persoalan perbatasan dan pesisir bukanlah masalah yang sederhana. Perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak untuk menyelesaikannya. Tingkat kesejahteraan di daerah perbatasan juga mengalami kesenjangan dengan negara-negara tetangga. Maka berlakulah pribahasa yang berbunyi, rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri.

“Kebetulan saya pernah melintas di daerah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia yang berada di Kalimantan. Di sana lebih banyak produk yang berasal dari Malaysia dari pada produk dari Indonesia,” ujarnya.

Tidak semua perbatasan antara Indonesia dengan beberapa negara tetangga memiliki karakteristik yang sama. Masing-masing memiliki konteks kesejarahan yang unik dan menarik. Relasi antara Indonesia dengan Papua Nugini sangat berbeda dengan negara Timor Leste, dan begitu juga dengan Malaysia.

“Perbatasan menjadi permasalahan post kolonial yang tidak sederhana dalam penyelesaiannya,” ungkap Abdul Mu’ti pada Acara Webinar dengan tema “Melintas Batas dan Pesisir” dalam rangka Launching Pusat Studi Perbatasan dan Pesisir Universitas Muhammadiyah Jakarta, Kamis, 17 Desember 2020.

Latar kultur dan politik yang berbeda di perbatasan dapat menjadi sebuah peluang dan sekaligus tantangan. Hal ini pun juga menarik untuk diteliti. Bagaimana pun persoalan perbedaan negara jangan sampai membuat masyarakat terpisah secara kultur dan budaya. “Karena kita negara serumpun,” tegas pria yang menjabat sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah tersebut. (diko/sm)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: abdul mutikesejahteraan di perbatasan
Previous Post

Khutbah Jum’at: Bertetangga dengan Baik

Next Post

Catatan Akhur Tahun, Tiga Hal Penyebab Krisis Sosial Ekologis di Indonesia

Next Post
Catatan Akhur Tahun, Tiga Hal Penyebab Krisis Sosial Ekologis di Indonesia

Catatan Akhur Tahun, Tiga Hal Penyebab Krisis Sosial Ekologis di Indonesia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.