Medan, InfoMu.co – Direktur Rumah Sakit Daerah Deli Serdang dr. Hanip Fahri SP.KJ mengatakan sebagai rumah sakit pendidikan pihaknya punya tanggungjawab untuk menyelamatkan dokter muda dari paparan Covid19. Untuk itu RSUD Deli Serdang punya SOP sendiri agar dokter muda yang sedang melaksanakan co-ass di rumah sakit itu terjauh dari Covid19.
Penjelasan Hanip Fahri itu disampaikan kepada Jurnalis InfoMu.co pada satu wawancara khusus usai pelaksanaan yudisium Fakultas Kedokteran Sabtu (12/12) di Aula FK UMSU Jalan Gedung Arca, Medan.
Jelas dr. Hanip memang dibutuhkan inovasi dan SOP yang benar agar dokter muda itu tidak terkontaminasi dengan virus corona. Salah satu SOPnya adalah, dokter muda itu tidak langsung beradapan dengan pasien covid melainkan pasien non-covid. Untuk itu semua pasien yang masuk ke RSUD Deli Serdang harus melalui screening dan observasi di UGD. Kemudian mereka bekerja di ruang pelayanan yang aman.
Demikian juga dengan APD — Alat Pelindung Diri — digunakan sesuai zonasi yang ditetapkan. Bila mereka bertugas di kawasan zona I maka harus menggunakan APD lengkap sedangkan di zona II tentu saja APD-nya tidak selengkap di zona I, yah disesuaikanlah. ” Maklumlah mereka dokter muda yang sedang belajar, pengalamannya masih sedikit, sehingga perlu diproteksi,” jelas dokter Spesialis Kedokteran Jiwa.
Yudisium dan pengambilan sumpah dokter Fakultas Kedokteran UMSU angkatan 23 dilakukan untuk 9 orang untuk propesi dokter yang telah lulus uji kompetensi mahasiswa program profesi dokter. Kesembilan dokter itu adalah Ella Humayrah Agustin, Hadi Nurvan, Iswahyudi Seno, Lisa Nabila Pratiwi, Muhammad Toha, Muhammad Farouq Hilmi, Riesha Novika, Tri Agusrini Putri Arumsari Ritonga dan Triadly Kurunia Putra.
Sedangkan pengambilan janji dokter muda dilakukan untuk 37 orang. Ke-37 dokter muda ini akan segera mengikuti kegiatan co-ass di beberapa rumah sakit pendidikan mitra dari FK UMSU. (syaifulh)

