• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Khairunnisa bersama bayinya berusia 1,5 tahun tak punya pilihan untuk berobat dan mencari kebutuhan hariannya menggunakan jembatan darurat. Ia menggunakan sling baja ini "tidak terhitung" tapi tetap khawatir dengan risiko terjatuh dan terhanyut di sungai deras. (foto : bbc)

Khairunnisa bersama bayinya berusia 1,5 tahun tak punya pilihan untuk berobat dan mencari kebutuhan hariannya menggunakan jembatan darurat. Ia menggunakan sling baja ini "tidak terhitung" tapi tetap khawatir dengan risiko terjatuh dan terhanyut di sungai deras.

Warga di Aceh Tengah masih gunakan jembatan darurat satu bulan pascabencana

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
27 Desember 2025
in Kabar
0
Warga di Aceh Tengah masih gunakan jembatan darurat satu bulan pascabencana
INFOMU.CO | Aceh Tengah – Sembilan desa di Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah masih terisolir, setelah tiga jembatan terputus karena banjir bandang dan tanah longsor akhir November lalu.
Warga di sembilan desa yang diperkirakan dihuni 700 keluarga ini sudah hampir satu bulan harus mengatur strategi bertahan hidup.
Sebagian dari mereka kini benar-benar bergantung dari jembatan darurat berupa seutas sling baja yang terbentang di atas sungai deras.
Jembatan darurat itu menjadi satu-satunya akses keluar-masuk yang dipakai penyintas mencari makan dan berobat ke Kota Takengon atau Kabupaten Bener Meriah.
Khairunnisa bersama bayinya berusia 1,5 tahun sedang bersiap menyeberang di jembatan darurat ini. Bayinya terus merengek dalam pelukannya.
“Karena enggak ada jalan lain, terpaksa lewat sini [sling] kami menyebrang. Seperti kemarin itu [sedang] sakit,” kata Khairunnisa kepada wartawan Hidayatullah yang melaporkan untuk BBC News Indonesia dari Aceh Tengah, Selasa (23/12).
Warga Desa Burlah ini terlihat sudah hapal bagaimana ikatan tali pengaman melilit hampir di sebagian tubuhnya. “Sudah tak terhitung lagi [menyeberang di sini],” katanya.
Meskipun sudah “tak terhitung lagi” menggunakan jembatan darurat ini, air muka perempuan 24 tahun ini tetap menunjukkan kecemasan mendalam.
“Kekmana enggak takut. Ini kalau jatuh bisa lansung hanyut ke sana,” katanya sambil memeluk bayinya lebih erat.
“Di sana [desa saya] tidak ada makanan dan listrik,” tambah Khairunnisa.
Tangan kiri memeluk erat bayi, dan tangan kanan mencengkram gantungan. Dua pria yang sedari tadi membantunya mengikat tali perlahan meluncurkan Khairunnisa.
Di seberang, dua pria lainnya menarik tali, agar tubuh Khairunnisa dan bayinya bisa benar-benar menapak di sisi sungai.
Ia kemudian mengeluarkan uang Rp30.000 dan diberikan kepada orang-orang yang membantu. Biaya ini dikeluarkan untuk sekali menyeberang.
Warga Desa Burlah lainnya, Hamdika mengaku harus berjalan kaki puluhan kilometer melintasi antar kabupaten untuk membeli kebutuhan pokok. Ia harus melalui kondisi medan berlumpur, jembatan putus dan waktu berhari-hari.
Langkah ini terpaksa dilakukan karena ketersediaan bahan makanan di desanya sudah ludes.
“Beras, minyak makan, gula, telur, ini yang saya beli ke Desa Kem. Di kampung [saya] sudah putus, tidak ada lagi pasokan makanan,” kata pria 21 tahun. Desa Kem yang dimaksud Hamdika ini berada di Kabupaten Bener Meriah.
Beberapa orang dari Desa Burlah menggunakan jembatan darurat setidaknya seminggu sekali. (bbc)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: bencanajembatan daruratketol aceh tengah
Previous Post

Hujan Masih Turun Sepekan ke Depan, Masyarakat di Sumatera Diminta Tetap Waspada

Next Post

Jalan Takengon-Bireuen dan Takengon-Aceh Utara sudah bisa dilalui

Next Post
Jalan Takengon-Bireuen dan Takengon-Aceh Utara sudah bisa dilalui

Jalan Takengon-Bireuen dan Takengon-Aceh Utara sudah bisa dilalui

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.