Penguatan Ekonomi Diperlukan, Menjadi Titik Tumpu Keberlanjutan Muhammadiyah
INFOMU.CO | Bangka – Dalam napas dakwah di akar rumput, Muhammadiyah senantiasa menempatkan posisinya bersandarkan pada Allah SwT. Tak bisa tidak, demikian Muhadjir Effendy, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah menegaskan hal demikian.
“Kalau ada orang Muhammadiyah yang niatnya tidak bersandar kepada Allah, berarti niatnya sudah melenceng dari cita-cita Muhammadiyah,” tekannya saat Refleksi Milad ke-113 Muhammadiyah PWM Bangka Belitung, Ahad (21/12) di Gedung Serbaguna Pemda Kabupaten Bangka Tengah, Koba, Kepulauan Bangka Belitung.
Selama ini, sambung Muhadjir, Muhammadiyah telah menjalankan epos dakwahnya, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan amat menonjol. Pemfokusan itu tentu bersandar pada niat sebagaimana tersebut tadi, terlebih di bidang ekonomi yang tengah digarap saat ini.
“Muhammadiyah menambah satu pilar dari dua pilar yang sudah ada, pilar pendidikan, kesehatan, kemudian Muhammadiyah menambah pilar ekonomi,” tuturnya, menggarisbawahi pilar ekonomi menjadi keputusan Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Makassar, Sulawesi Selatan.
“Pilar ketiga ini harus segera direalisasi,” tegasnya. Tentu saja, percepatan realisasi ini bertitiktumpukan pada keputusan Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta, Jawa Tengah sebagai jangkar penguat mandat tersebut.
Dengan melongok perkembangan saat ini, memang diakui Muhadjir upaya mewujudkan kemulusan pengejawantahan mandat tersebut, masih memerlukan penggenjotan secara terus-menerus, pelan tapi pasti.
“Inilah yang menjadi kita tantangan ke depan. Kalau Muhammadiyah ingin terus berkelanjutan (sustainable), tidak bisa tidak pilar ekonomi harus kuat,” tegasnya.
Rupanya, ekonomi tidak main-main. Dimensinya sangat fundamenntal sekali dalam peradaban manusia. “Kalau ekonomi kuat, Insya Allah urusan pendidikan beres, urusan kesehatan beres,” imbuhnya.
Besarnya pekerjaan Muhammadiyah di abad kedua ini, terutama mengeksekusi mandat Muktamar tersebut. “Ini tidak mudah, tapi harus kita mulai, kita lakukan,” sambungnya.
Upaya itu sudah dilakukan oleh Muhammadiyah. Dan ini kemudianperlu kolaborasi dari semua pihak, terlebih khusus warga Persyarikatan itu sendiri.
“Kelompok kecil yang membuat mesin Muhammadiyah bergerak cepat. Dan itu yang dibutuhkan di mana-mana,” tandasnya. ( SM )

