Pendidikan Darurat Penting, MDMC Sumut Gelar Bimtek Relawan MDMC Mengajar
INFOMU.CO | Medan, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sumut menggelar Bimbingan Teknis (BIMTEK) Relawan MDMC Mengajar dengan tema ” Pendidikan Darurat Berdasarkan Standar INEE & Layanan Psikososial (PFA). Kegiatan ini berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumut Jalan Sisingamangaraja No. 136 Medan pada Selasa (23/12).
Hadir dalam kegiatan tersebut Irsan Armadi selaku Ketua Pos Koordinasi Bencana MDMC Sumatera Utara, Endang Mulyani Putro, S.Pd, M.Pd dari Pos Koordinasi Nasional MDMC PP Muhammadiyah bidang Pendidikan Darurat, para peserta sebanyak 68 orang yang berasal Dosen dan Mahasiswa FKIP UMSU, Guru-guru TK ABA, SD, SMP dan SMA/SMK Muhammadiyah Sesumut.
Dalam sambutannya, Irsan menegaskan bahwa Muhammadiyah dalam merespons bencana selalu bergerak dalam satu komando melalui prinsip One Muhammadiyah One Response yang dikoordinasikan oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). Sementara itu, Pendataan dan penghimpunan donasi dilakukan melalui LazisMu sebagai lembaga resmi persyarikatan.
Ia menjelaskan bahwa MDMC atau Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) tidak hanya hadir pada tahap awal bencana, tetapi berperan secara berkelanjutan mulai dari masa tanggap darurat, masa transisi pemulihan, hingga rekonstruksi dan rehabilitasi. Pendekatan ini menjadi ciri khas Muhammadiyah dalam kerja-kerja kemanusiaan di bidang kebencanaan.
Hingga saat ini, Muhammadiyah terus melakukan respon bencana di sejumlah wilayah Sumatera Utara, di antaranya Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Selatan, dan Kabupaten Langkat. Daerah-daerah tersebut termasuk wilayah dengan dampak bencana yang cukup serius sehingga membutuhkan penanganan yang terkoordinasi dan berbasis kebutuhan lapangan.

Menurut Irsan, kajian kebutuhan menjadi hal penting dalam setiap respon kebencanaan, meliputi penyediaan hunian darurat dan hunian sementara, sanitasi, air bersih, layanan pendidikan, serta penguatan dakwah dan pendampingan masyarakat. Oleh karena itu, keterlibatan tenaga pendidik dari berbagai jenjang pendidikan, mulai TK hingga perguruan tinggi, serta peserta bimbingan teknis sangat diharapkan untuk memperkuat upaya tersebut.
Ia juga menekankan pentingnya kesiapan relawan secara lahir dan batin serta kecepatan dalam merespons bencana. Relawan diminta untuk hadir dengan niat kemanusiaan, menjaga etika, serta menghindari sikap pencitraan. Selain itu, seluruh relawan diharapkan bergerak dalam satu komando melalui pos koordinasi agar distribusi bantuan berjalan efektif, merata, dan tepat sasaran, sejalan dengan sinergi bersama pemerintah daerah.
Perwakilan Pos Koordinasi Nasional MDMC PP Muhammadiyah Bidang Pendidikan Darurat, Endang Mulyani Putro, menyampaikan bahwa bimbingan teknis (Bimtek) ini bertujuan menyiapkan relawan pendidikan darurat yang siap diterjunkan di wilayah terdampak bencana.
Ia menjelaskan bahwa pendidikan darurat yang dijalankan MDMC terintegrasi dengan layanan psikososial, sehingga tidak hanya berorientasi pada ketercapaian kurikulum, tetapi juga pada upaya menstabilkan kondisi emosional peserta didik. Pertemuan antara murid dan guru dinilai mampu memperkuat mental serta meningkatkan resiliensi anak dan pendidik di tengah situasi bencana.
Dalam Bimtek tersebut, peserta dibekali materi Psychological First Aid (PFA) serta peran guru dalam memberikan layanan psikososial dan menyusun perencanaan pembelajaran di masa darurat. Kurikulum yang digunakan telah diadaptasi agar relevan dengan kondisi kebencanaan.
Sebagai tindak lanjut, MDMC akan menugaskan relawan pendidikan darurat di sejumlah titik terdampak bencana dengan pendampingan langsung dari MDMC dan Muhammadiyah.( abdi hamdani )

