Bupati Tapsel Sebut Ribuan Rumah Warga Rusak usai Banjir, Desa Garoga Hilang
INFOMU.CO | Tapanuli Selatan – Bupati Tapanuli Selatan , Sumatera Utara (Sumut), Gus Irawan Pasaribu mengatakan bencana banjir bandang yang terjadi akhir November 2025 lalu menyebabkan ribuan rumah warga di daerahnya rusak.
Dia menyebut 1.800-an rumah warga rusak atau hilang terbawa arus banjir.
“Itu terdampaknya banyak, tapi yang kemudian jadi rusak, ringan, sedang, berat dan hilang itu 1800-an. Ada 1800-an yang kemudian kategori berat dan hilang tertimpa, terbawa arus,” jelasnya Gus Irawan.
Gus Irawan mengungkapkan daerah terdampak paling parah di wilayahnya adalah Batang Toru.
“Terutama di daerah Batang Toru itu ada Desa Garoga namanya, yang tersapu banjir bandang. Kalau Desa Garoga itu sudah hilang sama sekali,” paparnya.
Gus Irawan menyatakan pihaknya awalnya ingin merelokasi masyarakat Garoga di daerah yang sama. Tetapi hasil uji Badan Geologi menyatakan daerah tersebut tidak direkomendasikan untuk relokasi.
Ia menambahkan, selain Desa Garoga, banjir bandang juga menyapu daerah tetangganya, Huta Godang dan Aek Ngadol.
“Maka di sana nanti akan ada 721 KK (kepala keluarga) yang kita akan relokasi,” ungkapnya.
Gus Irawan mengatakan Batang Toru merupakan daerah perkebunan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Ia mengaku sudah membuat permohonan lahan kepada PTPN untuk menampung warga terdampak banjir bandang.
“Kami sudah memohon, meminta, kepada PTPN untuk tadi yang 721 (KK) Garoga dan desa tetangganya Huta Godang itu minta 15 hektare tanah PTPN buat penampungan, relokasi dari Desa Garoga dan sekitrnya,” jelasnya.
Ia mengungkap permohonan itu sudah direspons PTPN.
Sementara saat ini sebagian warga terdampak banjir bandang masih ada di penampungan-penampungan. Sedangkan sebagian lagi disebutnya ada yang mengungsi ke rumah kerabat atau keluarga yang ada di desa lain. (kps)

