Young Da’i Academy: Berani Berbicara, Berani Berdakwah Dorong Lahirnya Generasi Da’i Muda yang Percaya Diri
INFOMU.CO | Malang – Kegiatan pelatihan bertajuk “Young Da’i Academy: Berani Berbicara, Berani Berdakwah” menjadi wadah pengembangan potensi santri dalam bidang dakwah dan komunikasi publik. Program ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Al – Furqon Muhammadiyah Kota Batu oleh mahasiswa Kelompok 5 Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Agama Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam semester 5 yaitu Fitri surya Rahmadani, Khodijah Saufan, R. Zikri saputra, Daffa Al-Mubarok, Dimas Bayu Saputra, Azhari Al-Ghifar pada mata Kuliah Desain Pelatihan yang diampu oleh bapak Zulfikar Yusuf, M.Pd.I. sebagai bentuk implementasi pembelajaran akademik yang dipadukan dengan kebutuhan nyata di lapangan.
Kegiatan ini dirancang untuk membekali peserta dengan kemampuan berbicara di depan umum secara Islami, santun, dan efektif, sekaligus menumbuhkan keberanian serta kepercayaan diri dalam menyampaikan pesan dakwah. Pelaksanaan pelatihan diawali dengan proses Training Need Assessment (TNA) melalui metode wawancara dan penyebaran angket kepada santri.
Hasil TNA menunjukkan adanya kesenjangan pada beberapa aspek penting dalam dakwah, seperti aspek kepribadian dan mental, penguasaan materi, keterampilan berbicara, serta kemampuan sosial dan interaksi. Temuan ini menjadi dasar perumusan tujuan dan rancangan pelatihan agar kegiatan yang dilaksanakan benar-benar sesuai dengan kebutuhan peserta. Pelatihan ini didukung penuh oleh kepala pondok yaitu ustadz Thorik Thaufiki, BA yang juga memberikan dukungan dan motivasi besar untuk pelatihan ini agar peserta bisa dalam mengembakan potensi dakwah dikalangan generasi muda.
Materi yang disampaikan dalam Young Da’i Academy disusun secara terstruktur dan aplikatif. Peserta mendapatkan pembekalan mengenai dasar-dasar Public Speaking Islami, meliputi teknik vokal, penguasaan bahasa tubuh, serta cara menyampaikan pesan dengan jelas dan meyakinkan. Selain itu, peserta juga dibekali pemahaman tentang adab dan akhlak seorang da’i agar dakwah yang disampaikan tidak hanya kuat secara lisan, tetapi juga mencerminkan keteladanan sikap.
Pelatihan ini juga menekankan pentingnya metodologi dakwah yang kreatif dan kontekstual. Peserta diajak memahami bagaimana mengaitkan ayat Al-Qur’an dan Hadis dengan realitas kehidupan sehari-hari, khususnya yang dekat dengan dunia remaja dan generasi muda. Pendalaman materi akidah dan akhlak menjadi bagian penting agar pesan dakwah yang disampaikan memiliki landasan yang kuat serta mampu membentuk karakter audiens. Untuk meningkatkan keterampilan praktis, peserta mengikuti sesi manajemen audiens dan interaksi efektif. Pada sesi ini, peserta dilatih membaca karakter audiens, membangun empati, serta menciptakan komunikasi dua arah yang hidup. Kemampuan menyusun dan menyampaikan materi dakwah secara runtut dan menarik juga diasah melalui latihan penyusunan kerangka dakwah singkat, penggunaan intonasi suara, gestur, kontak mata, hingga pemanfaatan cerita dan humor Islami yang relevan.
Suasana pelatihan dibuat dinamis melalui berbagai kegiatan ice breaking dan permainan edukatif yang dirancang untuk melatih kreativitas, kerja sama tim, serta keberanian tampil. Kegiatan seperti simulasi dakwah, role play, diskusi kelompok, dan praktik ceramah singkat memberikan pengalaman langsung bagi peserta untuk mengaplikasikan materi yang telah dipelajari.
Metode ini terbukti mampu menciptakan suasana belajar yang aktif, menyenangkan, dan partisipatif. Sebagai bentuk penguatan hasil pelatihan, evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test, observasi praktik, serta refleksi dan umpan balik dari peserta. Evaluasi ini bertujuan untuk melihat peningkatan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kreativitas peserta dalam berdakwah. Selain itu, evaluasi juga digunakan untuk menilai efektivitas metode, materi, dan rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan.
Melalui Young Da’i Academy: Berani Berbicara, Berani Berdakwah, diharapkan lahir generasi da’i muda yang tidak hanya berani tampil di depan umum, tetapi juga mampu menyampaikan pesan dakwah dengan penuh adab, keikhlasan, dan tanggung jawab moral. Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam menyiapkan kader dakwah yang relevan dengan tantangan zaman serta mampu membawa nilai-nilai Islam secara sejuk dan inspiratif di tengah masyarakat. (***)
