INFOMU.CO ! Medan – Sebanyak 7 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang tergabung dalam Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesigan UMM) tiba di Bandara Kualanamu, Medan. Selasa, 16 Desember 2025.
Kedatangan 7 Relawan dari UMM ini disambut oleh tim Poskorwil Muhammadiyah Sumut sekaligus Ketua IPM Sumut Riestu Fauzan. Ketujuh relawan mahasiswa UMM ini ditugaskan oleh Majelis Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (MLHPB) PWM Jawa Timur, sedangkan dua dosen UMM ditugaskan untuk menjadi relawan oleh MDMC Jawa Timur.
Adapun kedatangan relawan ini merupakan bentuk kepedulian akan sesama, dimana nantinya para relawan akan terjun langsung untuk memberikan pelayanan psikososial bagi warga terdampak banjir bandang di Sumatera, khususnya Kabupaten Langkat.
7 Mahasiswa UMM ini yaitu Baiq Arifa Afsari, Nur Diyanah Putri H Kaaba, Baiq Itfi Humaira, Aldia Nasjwa Fiha, Ahmad Haidar Al mujaddid, Nazwa Aleyda, dan Sinta Dwi Kurniawati.
Sementara itu, ada dua dosen UMM juga yang turun sebagai Relawan MLHPB/MDMC PWM Jawa Timur dalam Respon Bencana banjir di Kab. Langkat Sumatera Utara yakni Rindya Fery Indrawan, S.Pi., M.P (Ketua Divisi Mitigasi & Kesiapsiagaan) dan Nata Hendriati, S.Psi., M.Psi (Anggota Div. Mitigasi & Kesiapsiagaan).
Direncanakan relawan ini akan memberikan pelayanan psikososial di Kab. Langkat hingga 31 Desember 2025 mendatang.
Koordinator Layanan Psikososial Maharesigan UMM, Baiq Arifa Afsari menyampaikan apa saja kegiatan yang akan mereka lakukan selama 2 minggu kedepan.
“Kita ditugaskan untuk memberikan dukungan psikososial yang ada di Sumatera Utara yang tepatnya itu Di Langkat nah kami tujuannya untuk memberikan edukasi ataupun memberikan permainan-permainan kepada anak-anak agar mereka dapat beraktivitas kembali dengan sebaik-baiknya”, kata Arifa.
Sebelum keberangkatan, para relawan telah menerima beberapa pembekalan dari pihak kampus. Pembekalan ini mencakup strategi pemberian dukungan psikososial, cara berinteraksi dengan anak-anak, serta metode permainan edukatif yang sesuai. Persiapan tim juga mencakup pengaturan logistik, mulai dari alat-alat yang dibutuhkan hingga kesiapan pribadi para relawan agar dapat memberikan pelayanan dengan maksimal.
Selama dua minggu kegiatan, tim relawan membawa tiga kotak besar berisi perlengkapan psikososial. Di dalamnya terdapat buku-buku cerita, krayon, buku gambar, dan berbagai alat edukatif lainnya yang akan digunakan untuk mendukung kreativitas dan perkembangan anak-anak. Kegiatan ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga mendukung kesehatan mental dan emosional anak-anak melalui interaksi yang positif dan menyenangkan. (bess)

