• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Salmah Orbayinah Ketum PP Aisyiyah

Kuatkan Keluarga Islami, ‘Aisyiyah Dorong Implementasi PHIWM di Tengah Krisis Moral

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
3 November 2025
in Persyarikatan
0

Kuatkan Keluarga Islami, ‘Aisyiyah Dorong Implementasi PHIWM di Tengah Krisis Moral

INFOMU.CO |  Yogyakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Salmah Orbayyinah mengungkapkan bahwa permasalahan keluarga di era modern semakin kompleks. Meningkatnya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta tingginya kasus perceraian, menjadi tantangan serius bagi ketahanan keluarga di Indonesia, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Salmah menyampaikan bahwa sepanjang Januari hingga Juni 2024, terdapat 578 korban kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ditangani oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY. Sementara itu, pada semester pertama 2025 tercatat 237 anak menjadi korban kekerasan.

“Pelecehan seksual menjadi bentuk kekerasan yang paling banyak terjadi, lebih dari 40 persen dari total kasus, diikuti oleh kekerasan fisik dan psikis,” ungkap Salmah dalam Seminar Keluarga Muhammadiyah di Aula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY pada Sabtu (1/11).

Ia menambahkan, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di DIY mencapai 1.326 kasus, dengan jenis terbanyak adalah kekerasan terhadap istri (KTI).

Selain kasus kekerasan, tingginya angka perceraian juga menjadi sorotan. Berdasarkan data tahun 2024, terdapat 637 kasus perceraian di DIY, menempatkan wilayah ini di urutan kesembilan nasional.

“Penyebab utamanya adalah perselisihan berkepanjangan, masalah ekonomi, meninggalkan pasangan, perbuatan nista, kebiasaan buruk, dan kekerasan dalam rumah tangga,” jelas Salmah.

Menghadapi berbagai persoalan tersebut, Salmah mengajak warga Persyarikatan untuk kembali pada Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) sebagai panduan dalam membangun keluarga yang sakinah dan harmonis.

“PHIWM adalah dokumen ideologis Muhammadiyah yang seharusnya menjadi pedoman bagi seluruh warga Persyarikatan dalam kehidupan sehari-hari. Jika dipahami dan diamalkan, maka kehidupan kita akan berjalan seiring dengan ideologi Muhammadiyah,” tegasnya.

Menurut Salmah, PHIWM memuat sebelas kerangka penting, salah satunya mengenai Kehidupan dalam Keluarga. Dalam kerangka ini, Muhammadiyah menekankan pentingnya keluarga sebagai pusat pembentukan akhlak dan keteladanan.

“Keluarga Muhammadiyah harus menampilkan uswah hasanah dalam kehidupan yang Islami, menanamkan nilai ihsan, serta menegakkan amar makruf nahi mungkar di lingkungan keluarga,” ujar Salmah.

Ia menambahkan, keluarga yang Islami harus menumbuhkan kasih sayang, menghormati hak anak, saling menghargai antaranggota keluarga, serta memberikan pendidikan akhlak mulia secara paripurna.

“Dengan meneguhkan kembali PHIWM dalam kehidupan keluarga, kita bisa menghadirkan suasana yang harmonis dan sakinah di tengah kompleksitas tantangan zaman,” tandasnya. (muhammadiyah.or.id)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: aisyiyahkrisis moralphiwm
Previous Post

Tak Peduli Luhut, Jokowi atau Siapa pun, Semua Harus Diperiksa di Kasus Whoosh

Next Post

Muhammadiyah Dorong Kader Angkat Potensi Budaya Islami

Next Post
Muhammadiyah Dorong Kader Angkat Potensi Budaya Islami

Muhammadiyah Dorong Kader Angkat Potensi Budaya Islami

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.