• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Aisyiyah Perkuat Pendamping BUEKA untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Aisyiyah Perkuat Pendamping BUEKA untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
31 Oktober 2025
in Ekonomi
0

‘Aisyiyah Perkuat Pendamping BUEKA untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

INFOMU.CO |  Yoqyakarta – Lebih dai 90% penyerapan tenaga kerja ada di UKM dan dari jumlah UKM yang ada, sekitar 65% dikelola oleh perempuan. Hal tersebut disampaikan oleh Utik Bidayati, Ketua Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PP ‘Aisyiyah) dalam pembukaan kegiatan Pelatihan Pendamping BUEKA (Bina Usaha Ekonomi Keluarga ‘Aisyiyah) pada Selasa (28/10) di Aula Kantor PP ‘Aisyiyah.

“Ini menunjukkan kekuatan perempuan dalam menjalankan usaha itu tidak diragukan,” katanya.

Kegiatan yang bekerja sama dengan program INKLUSI ‘Aisyiyah ini diikuti oleh 37 peserta yang merupakan pendamping BUEKA dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Utik menyampaikan, dalam berbagai situasi krisis di Indonesia, peran perempuan pelaku UKM menjadi penyelamat ekonomi bangsa. Ia mencontohkan seperti saat kondisi krisis moneter di tahun 1998 dan saat pandemi Covid-19 di Indonesia.

Menurut Utik, Perempuan menjadi pilar ekonomi yang luar biasa. “Perempuan menjadi ilar ekonomi yang luar biasa, bayangkan kalau krisis ekonomi 98 tidak ada UKM, Indonesia bisa wasallam karena banyak perusahaan besar tumbang saat krisis,” terangnya.

Kekuatan perempuan ini, disebut Utik, menjadi penyemangat MEK ‘Aisyiyah dan para pendamping ekonomi untuk dapat betul-betul memikirkan Langkah strategis dalam mendampingi para perempuan pelaku ekonomi sehingga bisa berdaya dan berkembang.

“Melalui ‘Aisyiyah kita akan memberdayakan masyarakat, diantaranya melalui kegiatan ekonomi dengan memiliki pendamping yang betul-betul dapat menjadi sandaran atau pegangan bagi ibu-ibu pelaku UKM di daerah,” tegasnya.

Sementara, Sekretaris Umum PP ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah, menekankan kondisi yang dihadapi oleh perempuan pelaku UKM. Bukan hanya isu terkait tantangan modal, tantangan akses, tantangan digital, akan tetapi perempuan pelaku usaha juga menghadapi problem yang mungkin tidak terlihat yakni beban ganda.

“Beban ganda ini merupakan sebagian problem yang dihadapi perempuan termasuk pelaku UMKM, sebuah beban yang tidak kelihatan tetapi sebenarnya menjadi besar dan dapat menghambat perempuan sebagai pelaku ekonomi,” bebernya.

Oleh karena itu, Tri yang juga merupakan Koordinator Program INKLUSI ‘Aisyiyah mengajak agar para pendamping BUEKA bisa memiliki perspektif GEDSI untuk dapat membantu perempuan pelaku usaha keluar dari situasi yang merugikan ini.

“Paling tidak kelompok-kelompok inilah yang harus ‘Aisyiyah rangkul, untuk dapat memberdayakan mereka di masyarakat,” ujarnya. (Suri/SM)

 

 

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: BUEKA AISYIYAHekonomi
Previous Post

Muhammadiyah Perkuat Peran Strategis dalam Pelestarian Budaya Bangsa

Next Post

Dorong Pemanfaatan Limbah Katagori B3 Menjadi Bermanfaat, Fatek UMSU Gelar Seminar

Next Post
Dorong Pemanfaatan Limbah Katagori B3 Menjadi Bermanfaat, Fatek UMSU Gelar Seminar

Dorong Pemanfaatan Limbah Katagori B3 Menjadi Bermanfaat, Fatek UMSU Gelar Seminar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.