MUI Jajaki Kolaborasi dengan IMDE untuk Dakwah Digital
INFOMU.CO | Jakarta – Direktur MUI TV, Edy Kuscahyanto, mewakili keluarga besar media Majelis Ulama Indonesia (MUI), menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari pihak Institut Media Digital Emtek (IMDE) saat kunjungan delegasi MUI TV dan MUI Digital ke kampus IMDE.
“Kami berterima kasih atas penerimaan dari IMDE. Kunjungan ini sangat berharga karena para anggota tim Media MUI, yang sebagian besar anak muda, dapat belajar langsung bagaimana kampus berkolaborasi dengan industri media,” ujarnya di Kompleks Emtek City, Jakarta Barat, Senin (13/10/2025).
Edy menambahkan, kesempatan berkeliling ke sejumlah studio milik Emtek menjadi pengalaman berharga untuk memperkaya wawasan tim Media MUI dalam menjalankan tugasnya memberitakan berbagai kegiatan MUI yang bermanfaat bagi umat.
Dalam pertemuan tersebut, Dekan IMDE, Ir. Cipto Setyobudi, S.E., M.T., memaparkan data terkini terkait tren konsumsi media di Indonesia. Menurutnya, televisi masih menjadi media dengan penetrasi tertinggi, yakni 69,5 persen pada 2023 dan sedikit menurun menjadi 66 persen pada 2024.
“Angka ini menunjukkan bahwa meskipun tren digital meningkat, televisi tetap memiliki jangkauan terluas dengan tingkat kepemilikan mencapai 90 persen dari populasi,” jelas Cipto, yang juga menjabat Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IMDE.
Cipto menambahkan, meskipun berbagai platform digital seperti YouTube, TikTok, dan Instagram semakin populer, siaran televisi tetap memiliki penonton setia.
“Kenyataan ini membesarkan hati di tengah masifnya penggunaan media sosial yang sering kali menjadi sumber berita bohong atau hoaks,” ujarnya.
Selain televisi, Cipto juga mengungkapkan bahwa radio mengalami penurunan penetrasi dari 24,4 persen menjadi 20,1 persen, menandakan pergeseran konsumsi media audio ke platform digital seperti podcast. Adapun media cetak hanya memiliki penetrasi sekitar 4 persen, turun dari 4,8 persen tahun sebelumnya.
“Media luar ruang (Out-of-Home Media) seperti billboard dan iklan transportasi juga menurun dari 53 persen menjadi 50 persen. Namun media ini tetap relevan karena menjangkau khalayak urban,” imbuhnya.
Cipto menambahkan, meskipun akses konten video digital seperti YouTube atau layanan streaming mengalami sedikit penurunan dari 39,4 persen menjadi 36 persen, adopsi digital tetap kuat.
“Podcast dan belanja daring justru meningkat masing-masing satu persen menjadi 21,2 persen dan 51,3 persen,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor IMDE, Totok Amin Soefijanto, Ed.D., menyampaikan harapannya agar keahlian IMDE dalam bidang penyiaran (broadcasting) dapat membantu MUI TV memperkuat pesan dakwah yang menyejukkan dan mencerahkan publik.
“Keahlian kami di bidang broadcasting diharapkan bisa membantu menyampaikan pesan positif kepada masyarakat serta menangkal informasi negatif, data palsu, dan perasaan negatif,” katanya.
Totok menekankan pentingnya peningkatan kualitas dakwah melalui kerja sama lintas lembaga.
“Rencana kerja sama antara MUI dan IMDE sangat tepat. Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya terbatas secara internal, tetapi juga melibatkan berbagai organisasi Islam untuk saling mendukung,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Totok juga memperkenalkan fasilitas yang dimiliki IMDE, termasuk enam studio, salah satunya merupakan studio terbesar di Asia Tenggara.
“Mahasiswa IMDE sejak awal sudah terlibat dalam berbagai proyek produksi, termasuk peliputan acara besar seperti pertandingan sepak bola. Ini memberi mereka pengalaman praktis,” tambahnya. (mui)

