Ca-ProShield: Inovasi Mahasiswa Faperta UMSU Cegah Penyakit Mematikan Udang Vannamei
INFOMU.CO | Medan – Mahasiswa Pertanian UMSU kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Tim mahasiswa berhasil lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 8 Bidang Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Tim yang diketuai oleh Abiyyu Sakha Muti bersama anggota Dafa Imantri Yoga, Adlina Ayudiah Anjani, Naya Anggita Saragih, dan Diswita Anzani Abadi, serta dibimbing oleh Salsabila, S.P., M.P., mengusung judul inovatif “Ca-ProShield: Inovasi Probiotik Alami Udang Vannamei Berbasis Ekstrak Daun Pepaya dan Allium sativum sebagai Solusi Pencegahan White Spot Syndrome Virus (WSSV)”.
WSSV atau White Spot Syndrome Virus dikenal sebagai penyakit paling merugikan dalam budidaya udang karena dapat menyebabkan kematian massal dan kerugian ekonomi besar bagi petambak. Menjawab tantangan ini, tim PKM-K UMSU menghadirkan Ca-ProShield,
sebuah inovasi immunostimulan alami berbasis ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) dan bawang putih (Allium sativum). Produk ini berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan udang vannamei, sehingga dapat menekan risiko serangan penyakit.
Menurut ketua tim, Abiyyu Sakha Muti, Ca-ProShield merupakan alternatif ramah lingkungan dibandingkan penggunaan bahan kimia atau antibiotik yang berpotensi menimbulkan resistensi penyakit. “Produk ini kami rancang agar membantu petambak meningkatkan imunitas udang, menekan risiko serangan WSSV, sekaligus mendukung sistem budidaya yang lebih berkelanjutan,” ujarnya.
Hasil uji awal menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak daun pepaya yang kaya alkaloid dengan bawang putih yang mengandung allicin mampu meningkatkan ketahanan tubuh dan nafsu makan udang. Temuan ini memberi harapan baru bagi petambak, khususnya di wilayah
Sumatera Utara yang pernah mengalami kasus WSSV cukup tinggi.
Dosen pendamping, Salsabila, S.P., M.P., menambahkan bahwa inovasi mahasiswa ini tidak hanya memberikan manfaat bagi petambak, tetapi juga mendukung tren global dalam sektor akuakultur yang menekankan aspek keberlanjutan dan keamanan pangan. “Kami berharap Ca-ProShield dapat menjadi solusi praktis yang mendorong ketahanan pangan dan meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar internasional,” tuturnya.
Melalui inovasi berbasis bahan alami ini, tim PKM-K UMSU berharap Ca-ProShield dapat diterapkan secara luas oleh petambak udang di Indonesia. Dengan demikian, sektor perikanan budidaya dapat tumbuh lebih sehat, efisien, dan ramah lingkungan, serta memberikan
kontribusi nyata bagi perekonomian nasional. (qomar)
