Khutbah Jumat: Menghadapi Ujian Ketakutan
Oleh: Roni Suyata, MA
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ
فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ,أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ . اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدّيْن. أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ. قَالَ الله تَعَالَى:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar. (Q.S. Al Baqarah: 155)
Hadirin sidang jumat rahimakumullah
Didalam Al quran dikatakan bahwa setiap hamba yang beriman pasti akan diuji oleh Allah dengan beberapa ujian, seperti ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, kehilangan nyawa dan kekurangan buah-buahan. Namun ujian pertama yang diberikan oleh Allah adalah ujian
ketakutan yang merupakan suatu ujian Dimana, dia tidak berbentuk, namun dapat menyebabkan keputus asaan, stress, depresi bahkan mampu membuat orang berbuat kejahatan atau kriminal atas rasa ketakutannya.
Sebagai contoh orang yang takut akan kehilangan jabatan akan rela untuk menyuap, menyingkirkan bahkan membunuh lawan politiknya, orang yang takut kehilangan harta pasti akan memprotek hartanya sedemikian mungkin hingga tidak akan dapat berpindah tangan atau
dicuri, yang dapat menimbulkan sifat bakhil dan tidak mau mengeluarkan zakatnya, bahkan terkadang karena merasa hartanya belum cukup untuk kebutuhan hidup keluarganya orang rela mencuri dan korupsi. Ada juga fenomena belakangan ini karena takut kehilangan pasangannya, orang tega menghabisi nyawa pasangannya tersebut. Nauzu billah. Ketakutan adalah hal terbesar yang belakangan ini menghantui kehidupan Masyarakat,Dimana pada masa-masa sekarang adalah masa-masa sulit terutama dalam bidang ekonomi yang pabila kita tidak dapat mengendalikan rasa takut kita, maka akan mempengaruhi diri kita bahkan menjadi ancaman bagi orang lain. Bukan tidak banyak kasus-kasus kriminal terjadi akibat ketakutan-ketakutan kita yang berlebihan.
Hadirin siding jumat yang berbahagia
Adapun ketakutan ketakutan yang disampaikan pada Quran Surat al Baqarah ayat 155 adalah ketakutan akan kelaparan, kekurangan harta-benda, akan kehilangan nyawa, ketiadaan makanan seperti buah-buahan dan sejenisnya. Ketakutan ketakutan ini yang hari-hari kita Jalani dalam kehidupan, yang seyogyanya tidak boleh ada dalam diri seorang muslim karena tentang rezeki, hidup dan mati sudah ada yang mengaturnya, yaitu Allah SWT melalui para malaikat-malaikatnya, seperti contoh dalam Al Quran Surat Hud ayat 6, Allah SWT berfirman:
وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
Yang artinya, ” Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (yaitu Lauhulmahfuz).”
Dalam tafsir Kementerian Agama dijelaskan mengenai ayat ini. Yakni binatang-binatang yang melata, yang hidup di bumi yang meliputi binatang yang merayap, merangkak, atau pun yang berjalan dengan kedua kakinya, semuanya dijamin rezekinya oleh Allah. Binatang-binatang itu diberi naluri dan kemampuan untuk mencari rezekinya sesuai dengan fitrah kejadiannya, semuanya diatur Allah dengan hikmat dan kebijaksanaan-Nya sehingga selalu ada keserasian.
Begitu pun dengan rezeki setiap manusia, Allah telah menjamin kepastiannya. Karena ayat tersebut menekankan bahwa tidak satu pun makhluk bergerak dan bernyawa, yang melata, merayap atau berjalan di muka bumi ini melainkan semuanya telah dijamin Allah
rezekinya. Sehingga kita tidak perlu takut akan kelaparan maupun kekurangan harta atau tidak punya mata pencarian. Begitu pula halnya dengan kematian dalam surah Ali Imran ayat 145 Allah SWT berfirman:
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ اَنْ تَمُوْتَ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ كِتٰبًا مُّؤَجَّلًا ۗ
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya.
Dimana dijelaskan dalam ayat ini bagaimanapun rencana seseorang untuk menghilangkan nyawa tidak akan bisa terlaksana tanpa adanya izin atau ketetapan Allah, untuk itu tidak perlu takut apabila diancam atau diintimidasi selama kita dalam kebenaran dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ketakutan-ketakutan selama ini yang kita rasakan hanyalah fatamorgana yang tidak bisa dibuktikan adanya, karena hanya sebatas khayalan atau gambaran kita tentang sesuatu yang berlebihan. Ketakutan ketakutan ini sengaja dibisikkan oleh syaithan dalam alam bawah sadar
kita, agar kita berbuat maksiat karenanya, pabila kita tidak bisa mengendalikannya dapat menimbulkan kejahatan-kejahatan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Syaithan selalu masuk Ketika alam bawah sadar kita sedang tidak dikontrol, yaitu waktu tidur, pingsan atau Ketika akal sedang tidak berfungsi, untuk itu Ketika kita sedang sadar kita harus mengontrol ketakutan ketakutan tersebut, sebagai contoh Ketika hendak tidur hendaklah membaca doa, memikirkan hal-hal yang positif untuk esok hari, melepas semua beban hidup dan menyerahkan semua permasalahan kepada Allah, bisa juga dengan Sholat Taubat sebelum tidur, mungkin ada kesalahan-kesalahan kita dimasa lalu yang membuta kita dihampiri masalah-masalah yang meninggalkan ketakutan yang berlebihan dalam kehidupan.
Kalau tidak bisa jadi syaithan membisikkan kejahatan-kejahatan ketika kita sedang tidur. Bukan tidak banyak kejahatan itu terjadi dimalam hari ketika si pelaku bangun Tengah malam misalnya, karena sudah dipenuhi fikiran-fikiran negative dari syaithan, sehingga melakukan aksi aksi kejahatan, seperti mencuri gas, beras, pagar dan jemuran tetangga, merampok, membegal sampai menghilangkan nyawa dan lain-lain sebagaimana yang marak terjadi belakangan ini dikarenakan ketakutan-ketakutan yang dibisikkan oleh syaithan. Ketika kita lagi lalai dan tidak mengontrol alam bawah sadar kita ketika tidur,tanpa berdoan dan berfikir positif.
Adapun Cara mengatasi rasa takut adalah:
1. Selalu Mengingat Allah
Banyak dalil yang menjelaskan keutamaan bagi orang yang selalu mengingat Allah SWT. Dengan senantiasa mengingat Allah SWT maka setiap perilaku yang kita lakukan akan terjaga dari perbuatan maksiat karena yakin bahwa Allah SWT sedang mengawasi. Anjuran mengingat Allah SWT bahkan termaktub dalam Al-Qur'an Surat Al Baqarah ayat 152. Allah SWT berfirman:
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِࣖ
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”
2. Tawakal
Tawakal adalah penyandaran hati secara benar kepada Allah untuk meraih banyak maslahat (kebaikan) dan menolak bahaya dalam perkara-perkara dunia dan akhirat. Tawakal bukanlah pasrah tanpa ikhtiar. Pernah seseorang bertawakal dengan membiarkan untanya di halaman Madinah. Rasulullah meluruskan sikap orang tersebut dengan menyuruhnya mengikat untanya terlebih dahulu kemudian bertawakal.
Dengan demikian, pengertian tawakal secara istilah adalah sikap menyerahkan segala urusan dan hasil akhir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala setelah melakukan usaha atau ikhtiar secara maksimal.
Tawakal adalah perintah Allah. Maka, ketika kita bertawakal, Allah akan memberikan pahala kepada kita.
وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal. (QS. Ali Imran: 122) Jadi Apabila segala yang kita usahakan belum membuahkan hasil maka, serahkanlah kepada Allah, karena ketentuan Allah adalah yang terbaik buat kita, bukan mencari alternatif lain yang membuat kita melakukan dosa atau maksiat.
3. Mencari Ilmu
Tujuan mencari ilmu bagi seorang muslim adalah untuk memperbaiki dirinya dan sekitarnya, maka sebaiknya hendaknya seorang penuntut ilmu memulai dengan beberapa perkara penting untuk dirinya kemudian baru untuk orang-orang yang di sekitarnya. Intinya perbanyaklah
menuntut ilmu agama dengan belajar baik itu di pengajian-pengajian atau mendatangi ahli agama secara langsung, untuk bertanya tentang permasalah-permasalahn pelik yang sedang kita hadapi dan Solusi yang harus kita Jalani.
4. Meminta pertolongan dengan sabar dan sholat Allah SWT berfirman:
وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'". (Q.S. Al-Baqarah:45). Ayat ini bermakna, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolong kamu, dalam arti jadikanlah
ketabahan menghadapi segala tantangan dengan sholat, yakni do’a dan permohonan kepada Allah sebagai sarana untuk meraih segala macam kebajikan.
5. Berpikir possitif
Berpikir positif merupakan kecenderungan kemampuan berpikir seseorang yang lebih memusatkan perhatian pada aspek-aspek yang positif dari keadaan dirinya sendiri, orang lain ataupun masalah yang dihadapinya. kekuatan berpikir positif dapat memberi manfaat seperti,
Membebaskan diri dari pengaruh setan Dalam pandangan agama, pikiran-pikiran negatif yang terlintas dalam pikiran seseorang adalah bisikan setan. Setan selalu menggoda manusia dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mengacaukan pikiran manusia. Ketika pikiran seseorang telah berhasil dikacaukan oleh setan, efeknya sangat negatif. Dengan berpikir positif, seseorang akan terbebas dari pengaruh setan. Menyehatkan tubuh Pikiran sangat berpengaruh pada kesehatan fisik. Banyak pikiran fisik yang berawal dari pikiran. Ketika seseorang memasukkan pikiran- pikiran negatif ke otak maka akan menimbulkan emosi negatif. Kemudian emosi-emosi tersebut melepaskan hormon-hormon di dalam tubuh yang dapat menyebabkan munculnya penyakit. Sebaliknya, pikiran positif akan menimbulkan emosi yang positif. Selanjutnya emosi-emosi tersebut melepaskan hormon-hormon positif di dalam tubuh sehingga tubuh akan menjadi
sehat.
6. Berdoa
Berdoa adalah penyerahan diri kepada Tuhan untuk meminta apa yang diinginkan dan menerima apapun hasil yang diperoleh. Dalam bahasa lain, dapat dikemukakan bahwa ”manusia yang berusaha, tetapi Tuhan-lah yang menentukan” Berdoa merupakan salah satu terapi bagi pemeliharaan usaha untuk mencapai cita-cita. Sebagaimana firman Allah SWT:
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (Q.S. Ghafir: 60).
Tak hanya itu saja, berdoa juga memberikan banyak manfaat untuk lahir ataupun batin. Dengan memanjatkan doa, sekaligus memperkuat kepercayaan manusia dengan Allah SWT. Sehingga rasa tenang dan bahagia bisa didapatkan setelahnya. Agar hidup terasa lebih nyaman. Untuk itu selalulah berdoa dimanapun dan kapanpun baik itu dalam perjalanan, mau tidur, dikamar mandi maupun ditempat sunyi.
Hadirin siding jum’at yan berbahagia Dengan memahami hakikat rasa takut dalam Islam dan cara mengatasinya, seorang Muslim
dapat menjalani kehidupan dengan lebih tenang dan bertaqwa kepada Allah.
بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ
تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، فَاعْتَبِرُوْا يَآ أُوْلِى اْلأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَبَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ
الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ،
فَاعْتَبِرُوْا يَآ أُوْلِى اْلأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
