Banda Aceh, InfoMu.co – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman meluncurkan inovasi baru untuk memberdayakan pemuda agar tetap produktif dan turut serta dalam upaya pengembangan ekonomi kreatif/Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Terasa lebih istimewa, inovasi bertajuk Program Pembiayaan Pemuda Entrepreneur (Propamen) tersebut lahir bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92, Rabu 28 Oktober 2020.
Program yang digulirkan guna mendukung para pemuda yang terkendala modal usaha itu dijalankan oleh Lembaga Keuangan Mikro Mahirah Muamalah Syariah (MMS) dengan menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Women Development Center (WDC).
Dalam sambutannya pada acara peluncuran di kantor pusat MMS, Aminullah menyatakan tekad untuk terus menghadirkan program-program spektakuler, termasuk dalam rangka mendorong para pemuda menjadi pengusaha. “Dan Propamen ini merupakan tekad kami dan salah satu solusi untuk mencetak anak muda entrepreneur.”
Jika selama ini para pemuda hanya diminta untuk menjauhi narkotika, psikotropika, dan obat terlarang (Narkoba), mantan Dirut Bank Aceh ini berpikir selangkah lebih maju. “Kita selalu meminta pemuda supaya menjauhi narkoba, tapi setelah itu mereka kerja apa,” ujarnya.
Untuk itulah, ia menginisiasi lahirnya Propamen -inovasi pembiayaan bagi pemuda- pertama di Indonesia. “Syarat pembiayaannya mudah, cepat, dan berkah yang diperuntukkan bagi pemuda 17-40 tahun. Syarat lain, para calon penerima wajib mengantongi surat bebas narkoba dari BNN,” ujarnya lagi.
Selain para pemuda, Propamen juga akan menyasar kaum ibu yang bergerak di bidang usaha home industry. “Untuk itu, lewat organisasi WDC kita akan membentuk kelompok-kelompok usaha. Nanti pembiayaannya dengan sistem tanggung renteng atau menanggung biaya secara bersama-sama oleh seluruh anggota kelompok,” katanya.
Di tempat yang sama, Dirut MMS T Hanansyah mengatakan plafon pembiayaan yang ditawarkan pihaknya melalu Propamen berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 5 juta. “Jangka waktunya sampai dengan 12 bulan atau 48 minggu. Marginnya murah dan prosesnya pun cepat dan pastinya berkah karena sesuai syar’i.”
Ia juga mengatakan, kelahiran Propamen berangkat dari ide dan keinginan Wali Kota Aminullah agar para pemuda bisa memperoleh akses bantuan permodalan dengan mudah untuk mengembangkan usahanya. “Syarat utamanya yang mungkin belum diterapkan di tempat lain, yakni surat keterangan bebas Narkoba dari BNN,” katanya.
Pada kesempatan itu, Hanan turut menyampaikan perkembangan lembaga yang dipimpinnya. “Saat ini MMS sudah punya aset Rp 38 miliar, pembiayaan Rp 17,5 miliar, dana pihak ketiga Rp 25 miliar, dan mampu meraup laba Rp 1,1 miliar. NPF-nya hanya 1,99 persen.”
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatangan dokumen Memorandum of Understanding (MoU) antara Dirut MMS, Ketua BNN Banda Aceh Hasnanda Putra, dan Ketua WDC Diah Fitri Handayani, yang disaksikan langsung oleh wali kota.
Pada segmen terakhir acara, Aminullah didampingi para pejabat terkait menyerahkan secara simbolis buku tabungan Propamen kepada lima pemuda-pemudi Banda Aceh sebagai penerima manfaat perdana. (Agusnaidi B)

