• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Strategi Pembangunan Ekonomi Hijau : Implementasi Teknologi Ramah Lingkungan dalam UMKM Bata Tradisional

Strategi Pembangunan Ekonomi Hijau : Implementasi Teknologi Ramah Lingkungan dalam UMKM Bata Tradisional

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
24 Juni 2025
in Ekonomi, Opini
0

Strategi Pembangunan Ekonomi Hijau di Sumatera Utara: Implementasi Teknologi Ramah Lingkungan dalam UMKM Bata Tradisional

Oleh : Fetra Venny Riza ST., M.Sc., Ph.D

Di tengah gelombang perubahan iklim global dan tekanan terhadap sumber daya alam, pembangunan ekonomi tidak bisa lagi dilepaskan dari aspek lingkungan. Paradigma pertumbuhan yang selama ini bertumpu pada eksploitasi sumber daya fosil dan energi tidak terbarukan terbukti menyisakan krisis ekologis. Indonesia, termasuk provinsi Sumatera Utara, tidak terkecuali dari tantangan tersebut. Namun demikian, tantangan ini sekaligus membuka peluang besar. Konsep ekonomi hijau (green economy) menjadi salah satu strategi utama yang dapat menjembatani kebutuhan pertumbuhan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan.

Dalam konteks lokal, strategi ini mulai terlihat dalam berbagai bentuk, salah satunya melalui implementasi teknologi ramah lingkungan pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia, namun juga aktor strategis dalam mendorong inovasi yang berkelanjutan. Di Desa Suka Mulia, Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, sebuah transformasi ekonomi hijau sedang berlangsung. Melalui penerapan teknologi pembuatan bata tanpa bakar dan penggunaan mesin press hidrolik, pengrajin bata tradisional berupaya beralih dari praktik yang boros energi dan merusak
lingkungan ke arah produksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Fenomena ini menjadi contoh konkret bagaimana pembangunan ekonomi hijau dapat dimulai dari tingkat akar rumput dan memberi dampak riil bagi masyarakat lokal.

Realitas UMKM Bata Tradisional di Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi dengan potensi besar dalam sektor konstruksi, seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap infrastruktur dan perumahan. Dalam ekosistem ini, bata menjadi salah satu bahan bangunan yang sangat dibutuhkan. Desa Suka Mulia di Deli Serdang dikenal sebagai sentra pengrajin bata tradisional yang telah bertahan lebih dari tiga generasi. Sayangnya, industri bata di desa ini masih bertumpu pada metode konvensional, yakni proses pembakaran menggunakan bahan bakar kayu atau limbah padat seperti tangkos. Proses ini bukan hanya mahal dari sisi biaya
produksi, tetapi juga berkontribusi besar terhadap pencemaran lingkungan dan emisi karbon. Satu kali pembakaran pada satu unit kilang dapat menghasilkan lebih dari 3 ton CO₂, belum termasuk efek negatif terhadap kesehatan masyarakat sekitar akibat asap dan partikel debu. Selain tantangan lingkungan, para pengrajin juga menghadapi tantangan sosial-ekonomi.

Kurangnya regulasi, rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan keterbatasan akses terhadap teknologi dan pasar digital menyebabkan pendapatan pengrajin stagnan. Harga jual bata sering kali ditentukan oleh kondisi musim dan kemampuan penyimpanan stok, bukan oleh efisiensi produksi atau nilai tambah produk.
Green Development sebagai Solusi Transformasi Green Development atau pembangunan hijau merupakan pendekatan pembangunan yang mengintegrasikan pertumbuhan ekonomi, perlindungan lingkungan, dan inklusi sosial. Dalam konteks Desa Suka Mulia, konsep ini diimplementasikan melalui pengenalan teknologi ramah
lingkungan dalam proses produksi bata. Salah satu inovasi kunci adalah penggunaan mesin press hidrolik dan penerapan teknik pembuatan bata tanpa pembakaran. Bata tanpa bakar merupakan solusi nyata yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Proses ini tidak memerlukan pembakaran, sehingga secara signifikan menurunkan emisi karbon dan menghemat energi. Selain itu, biaya produksi pun turun drastis karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk kayu bakar atau tangkos. Lebih dari sekadar efisiensi, teknologi ini mendorong standar baru dalam kualitas produk. Bata hasil cetakan mesin press cenderung lebih seragam dan rapi, sehingga memiliki daya saing lebih tinggi di pasar, khususnya di segmen konstruksi modern yang menuntut presisi dan efisiensi pemasangan.


Dampak Sosial-Ekonomi terhadap UMKM
Penerapan teknologi ramah lingkungan tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga terhadap aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Pertama, pengurangan biaya produksi memberikan peluang peningkatan margin keuntungan bagi para pengrajin. Kedua, dengan berkurangnya ketergantungan pada cuaca dan musim, para pelaku UMKM dapat menjaga kestabilan produksi dan pasokan produk. Yang tidak kalah penting adalah transformasi mindset dan peningkatan kapasitas SDM. Melalui pelatihan dan pendampingan yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat dari institusi pendidikan tinggi, para pengrajin mulai terbiasa dengan pendekatan berbasis teknologi, manajemen produksi, hingga pemasaran digital. Ini membuka peluang bagi mereka untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas, termasuk melalui platform e-commerce. Implementasi green development juga memperkuat struktur kelembagaan lokal. Dengan terbentuknya kelompok usaha yang berbasis pada prinsip gotong royong dan kolaborasi, para pengrajin mulai membangun tata kelola usaha yang lebih profesional dan berorientasi jangka panjang.

Tantangan dan Hambatan dalam Implementasi
Meski manfaatnya nyata, penerapan ekonomi hijau di sektor UMKM tidak lepas dari tantangan. di antaranya biaya awal pengadaan mesin press hidrolik masih relatif tinggi bagi pengrajin skala kecil. Tanpa intervensi dari pihak eksternal seperti pemerintah, perguruan tinggi, atau lembaga donor, pengrajin sulit melakukan transformasi mandiri. Perubahan cara produksi sering kali bertabrakan dengan kebiasaan dan budaya kerja yang sudah berlangsung lama. Tidak semua pengrajin terbuka terhadap inovasi, terutama jika manfaatnya tidak langsung terasa. Sebagian besar pengrajin bekerja dengan skala mikro dan modal yang sangat terbatas. Mereka cenderung menghindari risiko dan lebih memilih cara-cara lama yang sudah terbukti meski tidak efisien. Belum adanya insentif fiskal maupun kebijakan khusus yang mendorong transisi energi bersih di sektor UMKM membuat adopsi teknologi ramah lingkungan berjalan lambat.

Rekomendasi Strategis untuk Penguatan Ekonomi Hijau UMKM
Untuk mempercepat adopsi teknologi hijau dalam sektor UMKM, khususnya industri bata tradisional di Sumatera Utara, beberapa strategi berikut perlu dipertimbangkan:
1. Subsidi dan Insentif Teknologi. Pemerintah daerah maupun pusat perlu menyediakan skema insentif berupa subsidi mesin atau keringanan pajak bagi UMKM yang bertransisi ke teknologi hijau.
2. Kolaborasi Perguruan Tinggi dan UMKM. Model pengabdian masyarakat seperti yang dilakukan di Desa Suka Mulia harus direplikasi di daerah lain. Perguruan tinggi sebagai pusat inovasi teknologi dapat menjadi mitra strategis UMKM.
3. Digitalisasi dan Akses Pasar: Dukungan terhadap UMKM tidak hanya berhenti pada teknologi produksi, tetapi juga harus mencakup aspek pemasaran digital, branding, dan distribusi.
4. Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan : Peningkatan kapasitas pelaku usaha menjadi syarat utama untuk keberhasilan transformasi ekonomi hijau. Pelatihan tidak hanya mencakup aspek teknis, tetapi juga manajerial dan kewirausahaan.
5. Kebijakan Daerah Berbasis Green Economy: Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Sumatera Utara perlu memasukkan indikator ekonomi hijau dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) agar
pembangunan lebih terarah.

Dalam Menatap Masa Depan Sumatera Utara Sebagai Model Ekonomi Hijau Nasional, Transformasi UMKM bata tradisional di Desa Suka Mulia menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi hijau bukanlah konsep abstrak, melainkan langkah nyata yang dapat dilakukan dari desa. Ketika pelaku usaha lokal diberi akses terhadap teknologi dan pengetahuan, dampak ekonomi dan lingkungan yang dihasilkan sangat signifikan. Sumatera Utara, dengan kekayaan alam dan budaya yang berlimpah, memiliki modal besar untuk menjadi pionir dalam pembangunan hijau berbasis masyarakat. Sektor-sektor seperti pertanian, perikanan, energi terbarukan, dan industri kecil dapat menjadi motor penggerak utama dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon. Yang dibutuhkan kini adalah keberpihakan kebijakan, keberanian berinovasi, serta kolaborasi lintas sektor. Jika langkah-langkah seperti yang dilakukan di Suka Mulia dapat diperluas dan diperkuat, maka Sumatera Utara bukan hanya akan dikenal sebagai provinsi agraris dan industri, tetapi juga sebagai model ekonomi hijau yang tangguh dan berkeadilan.

Penutup
Strategi pembangunan ekonomi hijau di Sumatera Utara melalui implementasi teknologi ramah lingkungan dalam UMKM bata tradisional adalah langkah kecil yang membawa dampak besar. Bukan hanya pada pengurangan emisi karbon dan pencemaran, tetapi juga pada perbaikan ekonomi rumah tangga, peningkatan daya saing produk lokal, dan penguatan struktur ekonomirakyat. Desa Suka Mulia adalah cermin bagaimana pembangunan yang partisipatif, berbasis potensi lokal, dan berorientasi pada keberlanjutan dapat mengubah wajah ekonomi desa. Kini saatnya mendorong lebih banyak desa dan UMKM untuk menyusul langkah tersebut, demi mewujudkan Sumatera Utara yang hijau, kuat, dan sejahtera.

*** Penulis, Dosen Fakultas Teknik UMSU

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: fetra venni rizaopiniumkm hijau
Previous Post

UMMAS Laksanakan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Mutu

Next Post

Majelis Lingkungan Hidup PWM Sumut Kunjungi Tambang Emas Martabe Batangtoru

Next Post
Majelis Lingkungan Hidup PWM Sumut Kunjungi Tambang Emas Martabe Batangtoru

Majelis Lingkungan Hidup PWM Sumut Kunjungi Tambang Emas Martabe Batangtoru

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.