• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Berdasarkan Sunnah Nabi, Salat Id Lebih Utama di Lapangan

Berdasarkan Sunnah Nabi, Salat Id Lebih Utama di Lapangan

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
27 Maret 2025
in Tarjih
0

Berdasarkan Sunnah Nabi, Salat Id Lebih Utama di Lapangan

Salat Idulfitri merupakan ibadah istimewa yang menjadi penutup dari puasa Ramadan. Dalam pelaksanaannya, Rasulullah SAW memberikan teladan yang jelas mengenai waktu dan tempat yang paling utama untuk menunaikan salat ini.

Salah satu sunnah yang sangat ditekankan adalah melaksanakan salat Id di lapangan terbuka, sebuah tradisi yang mencerminkan keagungan syiar Islam dan kebersamaan umat. Berikut adalah uraian mengenai keutamaan salat Id di lapangan berdasarkan sunnah Nabi.

Waktu Pelaksanaan Salat Id

Salat Id memiliki waktu pelaksanaan yang spesifik sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW. Salat Idul Fitri dilaksanakan setelah matahari terbit dan telah meninggi setara dua kali panjang penggalah, kurang lebih setinggi 6 meter. Dengan kata lain, waktu pelaksanaan salat Id ini hampir serupa dengan waktu salat Dhuha.

Dasar dari ketentuan ini terdapat dalam hadis berikut:

عَنْ جُنْدُبٍ قَالَ كَانَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي بِنَا اْلفِطْرَ وَالشَّمْسُ عَلَى قيدِ رَمْحَيْنِ أَوِ اْلأَضْحَى عَلَى قِيْدِ رَمْحٍ. [أخرجه أحمد].

“Diriwayatkan dari Jundub, ia berkata: Adalah Nabi SAW melakukan salat Idul Fitri bersama kami ketika matahari setinggi dua penggalah dan Idul Adha ketika matahari setinggi satu penggalah.” [HR. Ahmad].

Penentuan waktu ini bukan sekadar aturan teknis, melainkan bagian dari sunnah yang mengandung hikmah, seperti memberikan kesempatan kepada umat untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum menunaikan salat yang penuh keberkahan ini.

Keutamaan Salat Id di Lapangan

Lebih dari sekadar waktu pelaksanaan, Rasulullah SAW menegaskan bahwa salat Id sebaiknya dilaksanakan di lapangan terbuka, bukan di masjid, kecuali dalam keadaan tertentu seperti hujan.

Beliau secara konsisten melaksanakan salat Id di mushalla, tanah lapang yang terletak sekitar 1000 hasta (200 meter) dari masjidnya, sebagai tempat yang dipilih untuk menampakkan syiar Islam. Dalam sebuah riwayat disebutkan:

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَاْلأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى فَأَوَّلُ شَيْءٍ يَبْدَأُ بِهِ الصَّلاَةُ … [رواه البخاري]

“Diriwayatkan dari Abu Sa‘id al-Khudri bahwa ia berkata: Nabi Muhammad SAW selalu keluar pada hari Idul Fitri dan hari Idul Adha menuju lapangan, lalu hal pertama yang ia lakukan adalah salat…” [HR. Al-Bukhari].

Kebiasaan ini menunjukkan bahwa lapangan adalah tempat yang lebih utama untuk salat Id. Pelaksanaan di lapangan memungkinkan lebih banyak umat berkumpul, menampakkan kebersamaan, dan memperlihatkan keagungan Islam kepada masyarakat luas.

Lapangan juga memberikan ruang bagi seluruh kalangan baiklaki-laki, perempuan, anak-anak, hingga orang tua untuk turut hadir dan merasakan kehangatan hari raya.

Meski lapangan menjadi tempat yang utama, Rasulullah SAW memberikan kelonggaran ketika ada halangan, seperti hujan. Dalam sebuah riwayat, diceritakan bahwa beliau pernah melaksanakan salat Id di masjid karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ أَصَابَهُمْ مَطَرٌ فِي يَوْمِ عِيدٍ فَصَلَّى بِهِمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلاَةَ الْعِيدِ فِي الْمَسْجِدِ. [رواه أبو داود وابن ماجه والحاكم، وقال: هذا حديث صحيح الإسناد]

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa mereka (para sahabat) pada suatu hari raya mengalami hujan, lalu Nabi SAW melakukan salat bersama mereka di masjid.” [HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Al-Hakim. Ia (Al-Hakim) mengatakan: Ini adalah hadis sahih sanadnya (Al-Mustadrak, I:295, ‘Kitab al-‘Idain’)].”

Pengecualian ini menunjukkan fleksibilitas dalam ajaran Islam yang selalu mempertimbangkan kemudahan bagi umatnya. Namun, kejadian ini hanya terjadi sekali dalam sejarah Rasulullah SAW, yang menegaskan bahwa lapangan tetap menjadi pilihan utama dalam kondisi normal. (muhammadiyah.or.id)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: salat idul fitri
Previous Post

Ketum PP Muhammadiyah : Idul Fitri, Momentum untuk Menguatkan Gaya Hidup Sederhana

Next Post

Hadits Tentang Puasa 6 Hari Bulan Syawal, Puasa Senin-Kamis, dan Puasa Daud

Next Post
Hadits Tentang Puasa 6 Hari Bulan Syawal, Puasa Senin-Kamis, dan Puasa Daud

Hadits Tentang Puasa 6 Hari Bulan Syawal, Puasa Senin-Kamis, dan Puasa Daud

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.