• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Kolom Zikri Akbar: IMM dan Post Truth Era

Kolom Zikri Akbar: IMM dan Post Truth Era

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
21 Oktober 2020
in Kabar, Kolom
86
IMM dan Post Truth Era
Oleh: Zikri akbar S.Sos.I, M.Sos.
Sekretaris Umum DPD IMM Sumatera Utara 2018-2020)
Berangkat dari sebuah pengalaman yang sayang kiranya kalau tidak dituangkan dalam bentuk tulisan sederhana. Tulisan ini lahir, berpijak pada suatu hegemoni dan atmosfer yang cukup tinggi dalam satu kontestasi musyawarah. Menjadi satu hal yang wajar jika para kontestan menampilkan keunggulannya masing-masig untuk dianggap layak dan mampu menakhodai bahtera organisasi. Menuangkan gagasan, membangun kekuatan, sampai membangun isu untuk melemahkan lawan. Sesuatu yang wajar namun akan berdampak tIdak baik bagi masa depan organisasi jika dibiarkan berlarut. Hal yang terkadang dilupakan oleh banyak orang adalah sesungguhnya isu dibuat dan disebarkan sesuai dengan kepentingan si pembuat isu. Sayang nya banyak oorang yang terjerat pada satu pernyataan yang disebarluaskan dan berkembang liar.

Benarlah pernyataan yang banyak dikatakan oleh pakar komunikasi bahwa “isu yang tidak benar, namun diiproduksi secara berulang, lambat laun akan dianggap menjadi sesuatu yang benar”. Melihat fenomena  ini, penulis tertarik untuk mengungkap satu keadaan yang familiar disebut dengan post truth era dimana sederhananya post truth era memiliki pengertian bahwa “kebenaran bukan berangkat dari fakta yang sebenarnya, tetapi dilihat dari seberapa banyak orang yang memproduksinya”.

Terminologi post truth ?
Penggunaan istilah Post-Truth sebenarnya pertama kali digunakan pada bulan Januari tahun 1992 dalam sebuah artikel pada Nation Magazine. Artikel tersebut ditulis oleh seorang penulis keturunan Serbia-Amerika, Steve Tesich. Tesich berusaha menggamabarkan apa yang disebutnya “the Watergate syndrome” dimana semua fakta-fakta buruk yang diungkapkan di masa kepresidenan Richard Nixon malah membuat warga Amerika meremehkan kebenaran sebab itu bukanlah hal nyaman untuk mereka percayai. Ia juga menggunakan kata post-truth sebagai refleksinya atas skandal Iran-Kontra dan Perang Teluk Persia.

Dalam artikel tersebut ia menuliskan bahwa kita, sebagai manusia yang bebas, telah memutuskan bahwa kita ingin hidup di era post-truth. Kalimat ini merupakan cerminan dari kegelisahan Tesich terhadap perilaku para politisi dan Pemerintah yang sengaja memainkan fakta dan data yang objektif atau bahkan tidak menggunakannya sama sekali demi memanipulasi opini publik.
Post-truth dapat didefinisikan sebagai kata sifat yang berkaitan dengan kondisi atau situasi dimana pengaruh ketertarikan emosional dan kepercayaan pribadi lebih tinggi dibandingkan fakta dan data yang objektif dalam membentuk opini publik.
Pemungutan suara saat Brexit pada 23 Juni 2016 menjadi momen pertama dimana terdapat lonjakan frekuensi penggunaan istilah Post-Truth. Frekeunsi ini semakin menguat lagi pada bulan Juli ketika Donald Trump menjadi nominasi calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik hingga pada momen pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 8 November 2016.Hingga saat ini, penggunaan istilah ini belum menunjukkan adanya tanda penurunan frekuensi dan membuat Post-Truth menjadi salah satu istilah yang menentukan di jaman sekarang ini.
Menurut David Patrikarakos, jurnalis berkebangsaan Inggris, era post-truth telah menciptakan post-truth leader mulai dari Vladimir Putin hingga Donald Trump. Mereka menggunakan kelemahan masyarakat untuk dapat mengenali kebenaran demi mencapai kekuasaan. Semakin banyak keraguan terhadap sebuah informasi yang disebarkan di benak orang-orang , maka akan semakin menguatkan kecenderungan mereka untuk menampikkan kebenaran ketika mereka mendengar atau bahkan melihatnya. Tujuannya tidaklah lagi untuk membalikkan fakta seperti yang dilakukan politis di jaman dulu tapi jauh lebih buruk, yakni untuk menumbangkan gagasan atau konsep mengenai eksistensi kebenaran yang objektif.

Sikap kader IMM dalam post truth era
Dalam defenisi diatas, terang bahwa post truth era menggambarkan kondisi dan keadaan tentaang sesuatu terkait dengan penyebaran dan pertukaran informasi, yang tujuannya bukanlah memberikan penguatan informasi yang valid dan bisa dipertanggung jawabkan, melainkan memiliki fungsi untuk menghilangkan eksistensi dari kebenaran itu sendiri.

Sebagai gerakan mahasiswa yang berbasis pada penguatan keagamaan dan keilmuan, tentunya kita berharap IMM terbebas dari keadaan dan situasi ini, selain berdampak buruk kepada personal, lebih dari itu akan ber efek yang tidak baik untuk kemjuan organisasi. Lalu bagiamana seharusnya ? Islam sudah memberikan solusinya :
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِنۡ جَآءَكُمۡ فَاسِقٌ ۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوۡۤا اَنۡ تُصِيۡبُوۡا قَوۡمًا ۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصۡبِحُوۡا عَلٰى مَا فَعَلۡتُمۡ نٰدِمِيۡ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS al hujurat ayat 6)
Tabayyun adalah satu konsep yang sangat solutif untuk menghadapi dalam post truth era dewasa ini. Tabayyun memilik makna telusuri, meminta penjelasan lebih lanjut, ataupun tidak percaya sepenuhnya terhadap isu yang berkembang sebelum ditelusuri kebanarannya. Ya, dengan konsepsi tabayyun inilah kita akan terbebas dari fitnah, hasud, maupun ujaran kebencian yang akan berdampak tidak baik antar personal terlebih terhadap perkembangan dan kemajuan gerakan organisasi. Dalam suasana yang sarat dengan kompetensi dan persaingan yang semakin tinggi, idealnya kita sebagai kader lebih menyibukkan diri pada hal-hal yang mampu menumbuh kembangkan bakat  dan potensi daripada sekedar membuat isu untuk melemahkan dan mendiskreditkan personal lain.
Billahi fii sabiilihaq fastabiqul khairat
Jayalah imm jaya.Penulis,  Zikri Akbar S.Sos.I, M.Sos. Sekretaris Umum DPD IMM Sumatera Utara 2018-2020)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: kolomzikri akbar
Previous Post

Kolom Shamsi Ali: Santri sebagai Agen Perubahan

Next Post

Ahmad Jumadi Pimpin PDPM Madina

Next Post
Ahmad Jumadi Pimpin PDPM Madina

Ahmad Jumadi Pimpin PDPM Madina

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.