Medan, InfoMu.co – Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dengan Tim Elaeis Archive melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS INTERAKSI MOLECULER DOCKING ANTARA SENYAWA GOLONGAN TOCOTRIENOL EKSTRAK KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) TERHADAP PROTEIN CYCLIN DEPENDENT KINASE (CDKs) PADA SEL KANKER SERVIKS”. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan potensi kelapa sawit sebagai kandidat terapi alami kanker serviks untuk terapi masa depan melalui pendekatan molecular.
Dalam penelitian PKM-RE tersebut, Tim Elaeis Archive PKM-RE FK UMSU yang terdiri dari mahasiswi Fakultas Kedokteran angkatan 2021 yaitu Nesya Alya Fayyaza, Putri Nadhirah Suwana, Popy Cindisya Suwandari, Amanda Nabila Putri, Sarah Dina Tanjung, dengan dosen pendamping Assoc. Prof. Dr. dr. Humairah Medina Liza Lubis, M.Ked.(PA)., Sp.PA, menemukan bahwa senyawa golongan tocotrienol ekstrak kelapa sawit memiliki ikatan yang sangat kuat terhadap protein CDKs pada kanker serviks. Dan tidak memiliki efek merugikan pada tubuh yang hasilnya lebih baik dari doxorubicin yang saat ini digunakan sebagai terapi kanker serviks. Yang memiliki arti bahwa senyawa golongan tocotrienol ekstrak kelapa sawit memiliki potensi yang sangat besar untuk dijadikan pengobatan alternatif kanker serviks.
“Mengingat banyaknya efek samping dari kemoterapi dan radioterapi. Kami berharap dengan adanya penemuan baru ini dapat dijadikan kandidat terapi alami kanker serviks tanpa adanya efek samping untuk tubuh,” ujar Nesya Alya Fayyaza sebagai ketua PKM-RE ini.
Tim Elaeis PKM RE FK UMSU juga menjelaskan tentang program yang dilaksanakan dalam kurun waktu 4 bulan kedepan, akan menunjang terwujudnya kandidat terapi alami kanker serviks tanpa adanya efek samping bagi tubuh.
Kegiatan ini sangat diapresiasi oleh kampus dan dosen dengan antusias yang tinggi untuk mendapatkan penemuan terbaru. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan adanya penelitian lanjutan untuk merealiasasikan penemuan baru ini sampai menjadi terapi kanker serviks, yang nantinya akan berguna untuk menurunkan tingkat kasus baru dan juga kasus kematian akibat kanker serviks. (Syaifulh)

