Gaza, InfoMu.co – Sayap militer Hamas Brigade Izz ad-Din al-Qassam menyiarkan video yang memperlihatkan kegagalan pasukan khusus Israel dalam membebaskan salah satu tentara Zionis yang jadi sandera di Gaza. Alih-alih berhasil, tentara Israel yang jadi sandera Hamas itu justru tewas bersama salah satu personel pasukan khusus Zionis setelah baku tembak pecah.
Sekadar diketahui, penyelamatan sandera yang ditawan Hamas di Gaza adalah salah satu misi operasi darat Israel. Misi utamanya adalah melenyapkan Hamas. Dua misi itu jauh dari berhasil.
Dalam pernyataan yang disampaikan melalui Telegram, Brigade al-Qassam mengatakan bahwa para pejuangnya menemukan unit pasukan khusus Israel sedang melakukan upaya penyelamatan sandera. Menurut pernyataan itu, para pejuang al-Qassam menyerang unit tersebut, membunuh dan melukai beberapa tentara Israel. Selain itu, para pejuang al-Qassam juga berhasil mengambil kendali atas senapan dan perangkat komunikasi yang digunakan oleh Pasukan Khusus Israel.
“Penerbangan militer melakukan intervensi dan mengebom daerah tersebut dengan serangkaian serangan untuk menutupi kemunduran mereka,” bunyi pernyataan Brigade al-Qassam, seperti dikutip Palestine Chronicle, Sabtu (9/12/2023).
Brigade al-Qassam mengungkapkan nama tentara Israel—yang disandera—yang terbunuh selama upaya penyelamatan pasukan khusus Zionis adalah Saar Baruch (25). Dia membawa nomor identitas 207775032. Sementara itu, versi militer Israel disebutkan bahwa dua tentaranya “terluka parah” selama operasi penyelamatan sandera semalam di Jalur Gaza.
“Dua tentara terluka parah dalam operasi penyelamatan sandera yang ditahan oleh Hamas,” bunyi pernyataan militer Israel, seperti dikutip AFP. “Selama operasi tersebut, banyak [milisi Hamas] yang terlibat dalam penculikan dan penyanderaan tewas,” lanjut pernyataan tersebut. “Tidak ada sandera yang diselamatkan dalam kegiatan ini.”
Militer Israel tidak membenarkan atau menyangkal pernyataan Brigade al-Qassam tentang terbunuhnya sandera bersama seorang personel pasukan khusus Zionis. “Tolong jangan menyebarkan rumor yang belum terverifikasi dan memungkinkan terjadinya teror psikologis oleh Hamas,” imbuh pernyataan militer Israel. (sindo)
