Perkuat Ujung Tombak Dakwah, PCIM – PCIA Malaysia Bentuk Korps Muballigh
Kuala Lumpur, InfoMu.co – Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia melalui Majelis Tabligh dan Dakwah menggelar Pelatihan dan Pembentukan Korps Mubaligh. Pembentukan Korps Muballigh PCIM PCIA Malaysia itu menghadirkan anggota Majelis Tabligh dan Dakwah PP Muhammadiyah, Bidang IV, Pendidikan, Pelatihan dan Kaderisasi Mubaligh: Prof. Taufik Kasturi, Ph.D.
Kegiatan yang berlangsung di Sekretariat PRIM-PRIA Kepong, Jalan Ipoh Batu Kentonmen, Kuala Lumpur, Sabtu (14710) berlangsung dengan sukses.
Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah PCIM Malaysia , Subhan el-Hafis S.Psi.,M.Si. dalam sambutannya menyebutkan bahawa program ini adalah realisasi dari hadits Rasulullah , yang menyuru umat islam untuk menyampaikan pesan beliau walau hanya satu ayat. Dia juga menyoroti bahwa hal itu tidak hanya menjadi tugas para Ustadz, melainkan juga orang awam.

Sementara itu, Ketua PCIM Malaysia Muhammad Ali Imran, Lc. MA. menceritakan bahwa program ini sudah di gagas sejak periode pertama berdirinya PCIM Malaysia dibawah ketua Dr. Arifin Ismail pada tahun 2007. Dan alasan pembentukan Korps Mubaligh PCIM-PCIA Malaysia, karena Majelis Tabligh dan Dakwah adalah ujung tombak , karena aktifitas tabligh di barisan terdepan di lingkungan Muhammadiyah, gerakan dakwah, mempunyai tugas untuk mendakwahkan, mengajak kepada kebaikan dan menjauhi kemungkaran, sebagaimana yang di terangkan dalam Alqur’an surah Ali Imran ayat 104,” tuturnya.
Prof. Taufik Kasturi, merasa kagum dengan antusias warga, sekitar 50 peserta yang mengikuti pelatihan ini dari PCIM PCIA dan IMM Malaysia. Prof Kasturi mengatakan, Bapak Ibu ini tidak bekerja di amal usaha Muhammadiyah, tapi mengembangkan, mendirikan Pimpinan cabang Muhammadiyah, ‘Aisyiyah di Malaysia ini,ini sungguh luar biasa.
Banyak orang berfikiran sudah melaksanakan sholat, sudah bekerja dari pagi sampai menjelang maghrib itu sudah cukup untuk bekal kemudian di akherat. Akan tetapi sebetulnya kita ini adalah mubaligh mubalighat, perlu senantiasa mempunyai niat membekali diri, memperbaiki diri guna memperbaiki masyarakat. Oleh karena itu, manusia tidak boleh stagnan, dan mesti terus berjalan sampai tujuan”.
Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) itu membawakan materi dengan tema: Konsep Diri Mubaligh Muhammadiyah. Menurutnya, Konsep diri adalah, bagaimana seseorang itu berfikir, mengevaluasi, dan melihat diri sendiri. Dengan demikian tidak ada beban yang membelenggunya.
Dia mengutip surah al-Kahfi ayat 103-l04, dalam rangka begitu pentingnya memperbaiki diri bagi manusia. “Jangan sampai menyia-nyiakan waktunya di dunia dan kelak merugi di akherat”. Tuturnya. Selain itu beliau juga mengajak warga Muhammadiyah untuk bergerak dengan ikhlas, karna kontribusinya itu dinilai oleh Allah SWT. (mundzirin / mpi pcim malaysia)

