Jakarta, InfoMu.co – Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan hangat menerima kunjungan dari Muhammadiyah Singapura di Kantor Pusat Muhammadiyah Yogyakarta pada Kamis (21/09) malam. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syamsul Anwar, menyampaikan selamat datang kepada rombongan dari asosiasi Muhammadiyah Singapura yang dipimpin oleh Muhammad Azri Azman.
“Sekali lagi selamat datang. Tadi sudah disiapkan tengkleng, makanan khas dari Solo, semoga seluruh rombongan bisa menikmatinya dengan khidmat,” tambahnya sembari menutup sambutannya.
Agus Taufiqurrahman, juga turut memperkenalkan struktur majelis dan lembaga di Muhammadiyah. Ia berbagi kisah tentang awal mula pengenalan Muhammadiyah Singapura pada tahun 2007, ketika ada yang membawa bendera Muhammadiyah di Tanah Suci, dan mereka pun menyusul.
“Kami mengenal Muhammadiyah Singapura pada tahun 2007. Di Tanah Suci waktu itu ada yang membawa bendera Muhammadiyah, lalu kami kejar. Ternyata itu awal mula kami mengenal asosiasi Muhammadiyah Singapura,” ujar Agus.
Setelah Muktamar ke-48 di Solo, Muhammadiyah semakin mengintensifkan gerakan internasionalisasi di berbagai negara, termasuk dengan Asosiasi Muhammadiyah Singapura yang disebut sebagai saudara seorganisasi. Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyebutnya sebagai “sister organisasi” dan berharap untuk bekerja sama lebih lanjut.
Presiden Muhammadiyah Singapura, Azri Azman, menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang dianggapnya luar biasa. Kedatangan Muhammadiyah Singapura ke Yogyakarta diibaratkan sebagai “Pulang Kampung” ke negeri asal. Azri Azman menyatakan bahwa dalam dunia yang semakin kompleks, peran Muhammadiyah sangat penting dalam menghadirkan Islam yang berkemajuan.
Ia juga memberikan pujian kepada Muktamar Muhammadiyah di Solo yang berlangsung sukses dan lancar, dengan partisipasi sekitar 1 juta orang yang mengasosiasikan diri dengan Muhammadiyah. Azri Azman mengungkapkan harapannya untuk kunjungan balasan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah ke Muhammadiyah Singapura.
Kunjungan ini diharapkan akan memperkuat kerjasama antara kedua organisasi dalam upaya menjadikan Islam yang progresif dan berdaya saing di tengah perkembangan zaman yang terus berubah. (muhammadiyah.or.id)
