• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Pendekatan Bayani Saja Tidak Cukup, Kita Butuh Burhani

Prof. Dr. Syamsul Anwar

Pendekatan Bayani Saja Tidak Cukup, Kita Butuh Burhani

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
3 April 2023
in Kabar
0

Yogyakarta, InfoMu.co – Dalam melakukan ijtihad, Manhaj Tarjih Muhammadiyah menggunakan pendekatan bayani, burhani dan irfani. Menurut Ketua PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar, pendekatan adalah pandangan teoritis yang menjadi pintu masuk untuk melakukan kajian terhadap masalah yang dibahas. Terdapat tiga pendekatan yang digunakan, yaitu bayani, burhani, dan irfani.

Menurut Syamsul, pendekatan bayani ialah sistem pengetahuan Islam yang bertitik tolak dari nas sebagai sumber pengetahuan dasar. Di dalam pendekatan bayani, berkembang sejumlah cabang keilmuan seperti ilmu kalam, akhlak, fikih, hadis, tafsir, bahasa, dan tarikh. Menurut Syamsul, tarikh termasuk rumpun bayani karena seringkali menelaah teks-teks yang bersanad di dalam kitab-kitab turats. Dari yang tipis hingga ada kitab yang berjilid-jilid tebal.

Pendekatan ini biasanya banyak digunakan dalam memecahkan masalah-masalah terkait ibadah mahdah (khusus) karena asas hukum syariah tentang ibadah menegaskan bahwa ibadah itu pada asasnya tidak dapat dilaksanakan kecuali yang disyariatkan. Nabi Muhammad SAW pun pernah bersabda bahwa urusan keagamaan terutama hal-hal yang menyangkut mahdlah mesti merujuk kepada dirinya. Lebih jauh, Syamsul mengutip sejumlah kaidah usul fikih, salah satunya berbunyi: pada dasarnya ibadah itu haram, kecuali disertai dengan dalil (teks).

Pengajian Ramadan PP Muhammadiyah di UHAMKA

“Tidak mungkin kita memahami agama tanpa bayani. Kenapa? Karena pemahaman bayani itu pemahaman yang bersumber kepada teks-teks,” ucap Syamsul dalam Pengajian Ramadan 1444 H PP Muhammadiyah di UHAMKA pada Jumat (31/03).

Akan tetapi, pendekatan bayani saja tidak cukup, sehingga kata Syamsul perlu ditopang dengan pendekatan burhani. Pendekatan ini adalah sistem pengetahuan yang berbasis pada akal (al-‘aql) dan empirisme (al-tajribah). Misalnya, kewajiban ibadah puasa Ramadan tidak mungkin dilaksanakan tanpa bantuan ilmu pengetahuan  untuk menentukan kapan masuknya awal bulan Ramadan. Termasuk juga kajian medis tentang puasa.

“Kenapa pakai hisab untuk menentukan awal bulan Hijriyah? Karena hisab itu memudahkan kita. Inilah perintah agama. Hilangkan kesulitan dan datangkan kemudahan. Fungsi ilmu pengetahuan ialah memudahkan kehidupan kita. Inilah kenapa memakai hisab,” ucap Syamsul. (muhammadiyah.or.id)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: burhanisyamsul anwartarjih dan tajdid
Previous Post

IMM Fakultas Agama Islam UMSU Gelar Paket Dakwah Ramadan di Karo

Next Post

Mahasiswa UMSU Borong Prestasi di MTQN Mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta

Next Post
Mahasiswa UMSU Borong Prestasi di MTQN Mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta

Mahasiswa UMSU Borong Prestasi di MTQN Mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.