• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Riwayat Kiblat Bani Israil yang Menghadap Baitul Maqdis

Riwayat Kiblat Bani Israil yang Menghadap Baitul Maqdis

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
15 Maret 2023
in Literasi
0

Jakarta, InfoMu.co – Sebelum turunnya perintah Allah SWT untuk peralihan arah kiblat ke Ka’bah, kiblat Umat Islam  menghadap ke Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis, Palestina. Menurut Tafsir Al Azhar Jilid 1 karangan Hamka, Baitul Maqdis tersebut didirikan oleh nabi Bani Israil yang bernama Nabi Sulaiman AS.

Rasulullah SAW pun pernah mengamalkan salat dengan menghadap kiblat pada Baitul Maqdis selama enam belas atau tujuh belas bulan. Keterangan ini diriwayatkan dalam salah satu hadits melalui al-Barra’ bin Azib RA, ia berkata,  “Pertama kali ketika Rasulullah SAW datang (hijrah) di Madinah, beliau tinggal di rumah para kakek dan pamannya dari jalur ibu dari kalangan kaum Anshar. Dan, sesungguhnya beliau salat menghadap Baitul Maqdis selama enam belas bulan atau tujuh belas bulan.”

Menurut buku Historitas Syariah karangan Siti Mahmudah, hal itu juga dilakukan Rasulullah SAW untuk pendekatan dan membangun hubungan akrab dengan Bani Israil melalui arah kiblat dalam salat.

Bukti bahwa ada beberapa kiblat yang diyakini tiap umat terdapat dalam firman Allah SWT pada Surah Al Baqarah ayat 148, yaitu:

وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ١٤٨

Artinya: “Bagi setiap umat ada kiblat yang mereka menghadap ke arahnya. Maka, berlomba-lombalah kamu dalam berbagai kebajikan. Di mana pun kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Menurut tafsir Quran Kemenag, dijelaskan bahwa setiap umat-Nya mempunyai kiblat masing-masing. Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS menghadap ke Ka’bah, kiblat Bani Israil menghadap ke Baitul Maqdis dan orang Nasrani menghadap ke timur yang prinsipnya adalah beriman kepada Allah SWT dan mematuhi segala perintah-Nya.

Serupa dengan ayat di atas, diterangkan juga oleh Allah SWT mengapa tiap umat dibagi arah kiblatnya. hal ini tertuang dalam Al-Qur’an Surah Al Maidah ayat 48, yaitu:

لِكُلٍّ جَعَلْنا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهاجاً وَلَوْ شاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً واحِدَةً وَلكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْراتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعا

Artinya: Untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kalian terhadap pemberian-Nya kepada kalian, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kalian semuanya.

Pemindahan Kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah
Mengutip situs AboutIslam, perubahan arah kiblat dilakukan akibat adanya konflik yang terjadi antara muslim dengan kelompok yang menentang ajaran Islam. Kelompok tersebut menganggap ajaran Islam sama dengan mereka karena arah dan cara ibadah yang serupa.

Teori tersebut ini dimanfaatkan mereka untuk menyebarkan keraguan dan kabar tidak baik terkait Islam pada masyarakat umum. Belum lagi, kelompok mereka juga dikisahkan ingin mengajak Nabi Muhammad SAW bergabung.

Sekitar 16-17 bulan Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, Allah SWT memerintahkan Rasulullah SAW untuk menghadap ke Masjidil Haram melalui ayat yang diturunkan-Nya yakni surah Al Baqarah ayat 144. Sejak saat itulah umat muslim menggunakan Masjidil Haram sebagai kiblat hingga sekarang.

Awal pemindahan arah salat itu terjadi pada waktu beliau melakukan salat Ashar. Ketika itu ada sekelompok orang yang sedang melakukan sholat, lalu lewatlah seorang laki-laki di tempat mereka sholat.

Maka, orang laki-laki itu berkata, “Aku bersaksi dengan nama Allah SWT, sungguh aku telah salat dengan Rasulullah SAW menghadap Ka’bah,” demikian bunyi hadits dari al-Barra’ bin Azib RA.

Meski tidak lagi menjadi arah salat, kiblat Bani Israil atau Baitul Maqdis di sebut sebagai kota suci ketiga dalam Islam setelah Makkah dan Madinah. (detik-hikmah)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: kiblatmasjidil aqsha
Previous Post

Fatwa Majelis Tarjih: Bolehkah Menerima Takjil dari Non Muslim?

Next Post

Iran: Kesepakatan dengan Saudi Akan Membantu Mengakhiri Perang Yaman

Next Post
Iran: Kesepakatan dengan Saudi Akan Membantu Mengakhiri Perang Yaman

Iran: Kesepakatan dengan Saudi Akan Membantu Mengakhiri Perang Yaman

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.