• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Saat yang Mencemaskan di Lorong Pemukiman Aqsho pada Jumat Subuh

Saat yang Mencemaskan di Lorong Pemukiman Aqsho pada Jumat Subuh

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
2 Februari 2023
in Jelajah Bumi Para Rasul
0

Jelajah Bumi Para Rasul dan Nabi (22)

Saat yang Mencemaskan di Lorong Pemukiman Aqsho pada Jumat Subuh

Catatan : Syaiful Hadi JL, Jurnalis InfoMu.co

 

Saat rombongan Jamaah Almerah Plaza & Travel akan memasuki Palestina, sesuatu yang menggeluti pikiran kami adalah : Seperti apa pemukiman penduduk Palestina sesungguhnya.  Cerita miris, kemiskinan, kelaparan sampai kematian akibat konflik atau kedinginan karena suhu dingin sudah sering didengar.  Konflik Palestina – Israel sudah lebih dari 50 tahun. Ketegangan antara kedua bangsa ini, menjadikan bangsa Palestina demikian sengsara.

Kami sampai di Palestina, sore hari. Kawasan pertama yang kami jejaki adalah Jericho, kawasan yang sudah berusia 10 ribu tahun. Jericho adalah salah satu kota tertua di dunia. Di sini, kami belum melihat sesuatu yang memerihatinkan. Kehidupan masyarakat biasa-biasa saja. Lingkungan yang hijau dan hasil tanaman yang melimpah menggambarkan kehidupan masyarakat di sini cukup normal.

Malam, rombongan sampai di Jerussalem. Kami bermalam di Hotel Internasional, milik warga Palestina. Toko-toko masih terbuka dengan tata lampu yang benderang. Perempuan masih melintas di trotoar dengan pakaian yang cukup modis.  Artinya, kondisi Palestina yang sesungguhnya belum kami temukan. Mungkin besok pagi saat subuh kami menelusuri lorong-lorong Aqsho di mana banyak warga Palestina bermukim.

Konflik Palestina dengan Israel sudah berlangsung kurang-lebih 50 tahun. Sebagian ketegangan itu terjadi di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Konflik kedua negara mulai memanas sejak akhir 1948. Ketika itu, pasca-Perang Dunia II, PBB mengeluarkan resolusi yang menyatakan bahwa, “Tempat suci, bangunan keagamaan, dan situs bersejarah di Palestina harus dilindungi dan terbuka untuk umum, mengingat nilai sejarah dan keberadaannya.”

Namun Israel mengingkari resolusi itu. Pada akhir 1948, tercatat 85 persen wilayah Yerusalem dikuasai oleh Israel. Pemerintah Yordania hanya mengontrol 11 persen wilayah dari Tepi Barat, meliputi kompleks tua Al-Quds (Yerusalem) dan permukiman di sekitarnya.

Pada 1967, Israel mengklaim telah menguasai seluruh wilayah Tepi Barat atau Yerusalem Timur sampai Gaza. Israel juga mengklaim kompleks Kota Tua Al-Quds, termasuk Yerusalem Timur, berada di atas wilayah hukum mereka. Klaim sepihak tersebut hingga kini tidak pernah diakui sepenuhnya dunia internasional.

Perjanjian Wadi Araba

Sejak saat itu, ketegangan demi ketegangan sering terjadi di Yerusalem. Hingga akhirnya pada 1994 terbit Wadi Araba Agreement untuk meredam ketegangan. Dalam perjanjian itu, seperti dikutip dari Aljazeera, Israel menyatakan menghargai hak historis Yordania yang diwakili Islamic Waqf dalam perannya untuk menjaga Al-Aqsa.

Hanya berselang dua tahun kemudian, tepatnya September 1996, lagi-lagi Israel berulah. Mereka membuat terowongan di dekat tanah Al-Aqsa. Kolong Al-Aqsa digempur dan tanah di bawahnya digali dengan berbagai dalih. Hingga akhirnya pada 2000 terjadi konflik besar-besaran antara anak-anak muda Palestina dan pasukan keamanan Israel.

Tak kurang 3.300 jiwa anak muda Palestina wafat dalam peristiwa yang dikenal sebagai Al-Aqsa Intifada atau The Second Intifada itu. Seusai peristiwa Intifada kedua, pemerintah Israel kemudian melarang warga Palestina yang berusia 18-50 tahun memasuki Al-Aqsa. Hanya mereka, yang tua renta di atas 50 tahun, yang boleh masuk ke Al-Aqsa.

Aturan tersebut masih tetap berlaku hingga hari ini.  Pemerintah Israel membatasi akses warga Palestina dan umat Islam yang akan beribadah ke Al-Aqsa. Kondisi itulah yang Kami rasakan pada Jumat, subuh ketiga kami saat berangkat menuju Aqsho.’

Seperti biasa, jamaah berjalan bersama-sama. Tidak boleh terpisah. Jalan  beriring dua atau tiga orang, menuruni tangga-tangga batu yang lincin karena embun di lorong yang nyaris gelap. Dua subuh, Kami lalui tanpa gangguan walau pun rasa cemas kami memuncak setiap kami berpapasan dengan tentara / polisi Israel di tikungan lorong. Senjata yang siap meledak itu menjadikan kami tetap waspada.

Kecemasan Pada Jumat Subuh

Pada Jumat, subuh ketiga,  seperti biasa kami kembali melintasi lorong yang dingin menuju Masjidil Aqsho ( Al-Qibli). Pas di tengah lorong, tiba-tiba saja puluhan anak-anak muda Palestina berlarian dari dalam. Suaranya seperti gaduh.  Sungguh Kami sangat kuatir. Apa yang terjadi di depan.  Langkah dihentikan.  Benarlah, ternyata anak-anak muda Palestina itu dilarang tentara Israel masuk ke Aqsho. Padahal mereka ingin salat subuh di sana. Sepertinya, setiap hari Jumat subuh, situasi seperti  ini terjadi.

Yang kami kuatirkan adalah, terjadi lemparan oleh anak-anak muda Palestina ke tentara Israel.  Kalau sudah begini bisa-bisa senjata tentara zionis itu menyalak. Dan kami ada ditengah mereka. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi ? Saat itu, rekan Kami Yuharni bersama putranya Abrar Nasution berada pada baris terdepan. Ia amat takut dan berlari kebelakang. Sementara jamaah lain, berhenti menunggu perkembangan seperti suasana terjadi di depan.

Syukurlah. Pemuda Palestina itu tidak melakukan lemparan. Suasana kembali tenang. Kami kembali melanjutkan langkah menuju Masjid.

Usai salat subuh, saat cahaya mulai menerangi Aqsho, kembali menelusuri jalan yang sama. menuju Hotel.  Selama empat subuh kami melintasi lorong yang sama. Kami berjalan pelan melihat kehidupan mereka yang sederhana. Banyak perempuan tua Palestina duduk di tepi lorong sambil berharap belas kasihan pelintas. Tentu saja ada yang memberi secara sembunyi-sembunyi, karena bila memberi secara terbuka,  kuatir banyak datang mengerumuni dan meminta belas kasihan.

Beberapa rumah tampak membuka dagangan kecil-kecilan. Ada yang menjual makanan ringan, roti dan minuman. Ada juga toko yang menjual buku-buku agama, kain imamah, dlsb. Sesekali tampak putra-putri Palestina keluar berangkat ke sekolah.

Hari ini, rombongan akan melihat situs penting lainnya, yakni Hebron, satu kawasan yang sedang terisolasi dan di sana ada makam Nabi Ibrahim dan keluarganya. Hebron, adalah  kawasan yang paling menderita dikepung pemukiman Israel yang terus meluas. (Bersambung)

 

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: aqshojumat subuhkonflik
Previous Post

Dari Atas Batu Shakrah inilah, Muhammad Melakukan Perjalanan Israk dan Mikraj

Next Post

MUI Sumatera Utara Beri Perhatian Sektor Ekonomi, Pengurus Koperasi Syariah Amanah Dikukuhkan

Next Post
MUI Sumatera Utara Beri Perhatian Sektor Ekonomi, Pengurus Koperasi Syariah Amanah Dikukuhkan

MUI Sumatera Utara Beri Perhatian Sektor Ekonomi, Pengurus Koperasi Syariah Amanah Dikukuhkan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.