• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Palestina, Kami Datang Bersama Doa dan Harapan untuk Pembebasamu

Palestina, Kami Datang Bersama Doa dan Harapan untuk Pembebasamu

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
27 Januari 2023
in Jelajah Bumi Para Rasul
0

Jelajah Bumi Para Rasul dan Nabi (17)

Palestina, Kami Datang Bersama Doa dan Harapan untuk Pembebasamu

Catatan : Syaiful Hadi JL, Jurnalis InfoMu.co

Border Israel akhirnya kami tinggalkan. Laut mati di kanan kami cerah. Udarapun tidak begitu dingin. Kami berangkat menuju Palestina di Jerusalem bersama doa dan harapan untuk pembebasannya dari cengkaram zionis.

Bus melaju pada kecepatan 100/km-jam di jalan yang mulus. Kami tak bisa membayangkan seperti apa kawasan ini. Guide untuk Jarusalem belum bersama Kami. Ustadz Irwan Syahputra yang menjadi tour leader Almerah Plaza menjelaskan secara singkat perjalanan yang akan kami lalui dalam beberapa jam ke depan. Rencananya, Kami akan shalat dzuhur dan ashar serta makan siang di Jericho. Nama daerah ini sudah sering didengar, khususnya setiap ada konflik antara Israel dan Palestina, maka nama seperti : Jericho, Tepi Barat, Hebron adalah tiga nama yang sering kita baca di berbagai media.

Kendaraan yang melintas tak begitu banyak. Selain laut mati di kanan maka di kiri kami adalah gunung batu yang sambung menyambung. Sesekali kami melihat kawasan pertanian milik Israel yang tumbuh subur.  Teknologi pertanian yang maju, menjadikan Israel menjadi pemasok hasil pertanian terbaik. Nampak, kebun kurma, kebun zaitun dan pisang dalam skala yang luas. Kemudian sesekali terlihat tumpukan garam dari laut mati yang membiru. Garam menjadi salah satu bahan baku kosmetik. Karena garam laut mati adalah garam terbaik, karena berasal dari laut yang komposisi garamnya mencapai 30 persen.

Kenderaan kami terus meliuk tak henti. Bosan juga rasanya.  Dari catatan googlemap, jarak dari border Taba ke Jericho  mencapai  298 Km  dan bisa ditempuh sekitar 4 jam. Artinya, kami harus makan siang lebih lama. Perut sudah mendesak untuk diisi.

Sekitar pukul 15.00 waktu Jerussalem, akhirnya kami sampai di Jericho, salah satu kota paling tua didunia. Dari perkiraan sejarah kota ini sudah lebih dari 10.000 tahun. Ada momumen yang menyambut kami : Selamat datang di Jericho, Kota dengan usia 10.000 tahun.

Jericho Kawasan yang berada 400 meter dibawah permukaan laut

Salah satu kota tertua ada di Jericho, Tepi Barat. Kota yang dihuni sejak 9000 SM ini dikenal dalam Alkitab sebagai kota pertama yang diserang bangsa Israel di bawah kepemimpinan Yosua setelah menyeberangi Sungai Yordan. Dalam Alkitab, Jericho juga disebut sebagai Yerikho atau Arīḥā.

Jericho merupakan kota tertua di dunia  yang menjadi bukti berpindahnya kebiasaan manusia nomaden jadi menetap. Manusia nomaden yang semula berburu untuk bertahan hidup lalu juga mulai bertani gandum, kacang-kacangan, dan serealia seperti barli. Sistem irigasi sederhana juga dibangun untuk mengairi lahan pertanian Palestina di zaman batu Neolitikum tersebut.

Untuk menjaga kawasan yang berharga, orang Jericho pertama yang tercatat dalam sejarah membangun tembok kota sebagai pembendung banjir. Pada tahun 8000 SM, sekitar 300-3.000 orang hidup di Jericho, seperti dikutip dari World History Encyclopaedia.

Kota tertua di dunia ini sempat ditinggalkan dan dihancurkan beberapa kali, namun kembali dibangun di area yang sama. Saat ditaklukkan oleh Inggris pada tahun 1918, wilayah Jericho menjadi bagian dari mandat Inggris untuk Palestina, seperti dikutip dari Encyclopaedia Britannica.

Pemukiman kedua di Kota Jericho berdiri sekitar tahun 7000 SM. Penduduk Jericho diperkirakan saat itu sudah berternak domba. Manusia saat itu juga sudah mengenal pembuatan piring dan mangkuk dari batu kapur, mata panah, bilah sabit, pahat, pencakar, kapak, batu asah, batu palu, dan kapak dari batu hijau.

Pada tahun 4000 SM, Kota Jericho kembali menjadi kota bertembok. Setelah hancur berkali-kali, tembok kota terbesar dibangun pada tahun 2600 SM oleh orang Amori.

Namun, zaman keemasan di Jericho terjadi antara tahun 1700-1550 SM. Saat itu, bangsawan Kanaan melakukan urbanisasi dengan kereta Maryannu. Saat itu, Kota Jericho sampai punya dua lingkar dalam dan luar tembok kota dari bata lumpur.

Sayangnya, bangunan termasuk tembok Kota Jericho tidak cukup kuat. Pada 1573 SM, kota tertua di dunia ini hancur oleh gempa bumi. Artefak kayu hangus di Jericho membuktikan terjadi kebakaran setelah gempa. Persediaan makanan ditemukan terkubur di bekas kota ini.

Jericho juga dimasukkan ke Yordania sebagai tempat dua kamp besar pengungsi Arab setelah perang Arab-Israel pertama pada 1948. Selama Perang Enam Hari pada 1967, Kota Jericho diduduki Israel. Kelak pada tahun 1994, Jericho diserahkan kepada otoritas Palestina di bawah perjanjian pemerintahan Israel-Palestina.

Jericho memiliki suhu yang dingin. Kawasan hijau terhampar luas. Buah-buahan tampak meranum di banyak pohon milik warga, ada jeruk, delima dan pisang. Jericho juga penghasil zaitun  dan kurma terbaik. Kurma Mejool, kurma besar yang manis, menjadi produk unggu Jericho yang dipasarkan ke berbagai negara di dunia.

Makan Siang Pertama dan Kurma Mejool

Jamaah Almerah Plaza & Travel yang berjumlah 21 orang itu menjejakkan kaki pertama kali di negeri Palestina. dengan rasa syukur.  Jericho namanya. Bus Kami parkir di Al-Baylasan Resto. Sekali lagi inilah makan siang pertama kami di negeri yang diberkahi ini. Biasalah, karena lapar, makan pun jadi terasa sangat lezat. Usai itu kami pun salat dzuhur dan Ashar.

Tak lama parkir di Resto Al-Baylasan ini, kami melanjutkan ke satu titik destinasi Mount of Temptation atau Gunung Godaan.

Bus Kami parkir dikawasan yang tidak terlalu luas. Saat turun,  anak-anak Palestina menyuguhkan kurma Mejool, kurma lezat Palestina. Jericho adalah kawasan lembah menghijau, di latarbelakangi pegunungan, dan kita bisa melihat sebagian pemandangan kota Jericho dari sana. Di pegunungan itu, dikisahkan, iblis menggoda Nabi Isa AS yang sedang puasa 40 hari. Makanya dinamakan Mount of Temptation (Gunung Godaan).

Di depan Kami ada gunung batu. Tampak gua batu dimana Nabi Isa melakukan puasa selama 40 hari. Sebenarnya adalah cable car ( kereta gantung) yang bisa mengantarkan wisatawan ke sana, namun karena waktu sudah menjelang maghrib kami hanya bisa berfoto dan menikmati beberapa juce seperti delima dan jeruk untuk mengusir dahaga Kami.

Setelah itu, Kami masuk ke toko terdekat yang menyediakan berbagai souvenir khas Palestina, termasuk Kurma Mejool tadi. Banyak kawan-kawan yang ‘memborong’ kurma Mejool, dan berbagai cinderamata di sini.
Matahari mulai redup saat Kami kembali menaiki Bus. Dari sini bus menyusuri jalanan Jericho menuju Jerusalem dimana kami akan istirahat. Langit Palestina sudah gelap. Ada bulan sedikit terang di atas, sepertinya jelang purnama.
Dari atas Bus Ustadz Irwan Syahputra memberi informasi terbaru, yakni Masjid Aqsho. Dari atas bus, Kami melihat kubah masjid Aqsho dengan cahayanya yang terang. Kami pun berdiri dari duduk menanatap ke jendela bagian kiri bus. Allahu Akbar. MasyaAllah. Kami sampai juga ke negeri yang diberkahi ini. Kami sampai juga ke masjid yang Engkau sunnahkan untuk diziarahi….
Bus kami terus melaju dikepadatan jalan Jerusalem. Kemudian kami lintasi  tembok tebal kawasan Masjidil Aqsho kemudian bus Kami parkir di depan National Hotel Jerusalem …. (bersambung)

 

 

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Previous Post

Fadhilah Dzikir setelah Shalat Fardhu

Next Post

KKN Mahasiswa UM Tapsel Menebar Manfaat Bagi Masyarakat

Next Post
KKN Mahasiswa UM Tapsel Menebar Manfaat Bagi Masyarakat

KKN Mahasiswa UM Tapsel Menebar Manfaat Bagi Masyarakat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.