• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Menikmati Makanan Mesir, Mulai dari Mahshi sampai Roti Fatir

Menikmati Makanan Mesir, Mulai dari Mahshi sampai Roti Fatir

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
21 Januari 2023
in Jelajah Bumi Para Rasul
0

Jelajah Bumi Para Rasul dan Nabi (11)

Menikmati Makanan Mesir, Mulai dari Mahshi sampai Roti Fatir

Catatan : Syaiful Hadi JL, Jurnalis InfoMu.co

 

Sebelum berangkat dari Medan, maka banyak diantara Kami yang berpikir bagaimana menu makanan yang bakal kami nikmati selama 12 hari diperjalanan di tiga negara. Biasanya, orang Indonesia akan sulit lepas dari nasi, sambal, kecap dan santan. Sementara di Mesir, Palestina, dan Jordan, kita akan menemukan menu yang berbeda.

Pas seperti akan berangkat haji maka banyak jamaah yang menyiapkan bekal 40 hari,  seperti sambal terasi, sambal bumbu pecal, sambal teri bahkan beras, dlsb. Dengan bekal itu, mereka berharap persoalan makan tidak akan menggangu kesehatan mereka dan dapat beribadah dengan baik.

Diskusi itulah yang terjadi di group WA pada Jamaah Almerah Plaza & Travel sebelum berangkat. Masing-masing jamaah ibu-ibu sudah diskusi akan bawa apa, dan berharap di lokasi nanti bisa saling bertukar menu. Menariknya, diantara kami,  tidak hanya membawa bekal sambal tapi juga membawa bekal rice cooker ( pemasak nasi ) karena ia kuatir tidak dapat asupan nasi selama diperjalanan. Ibu yang satu ini memang tidak bisa makan tanpa nasi, ehem,  nampak kali mandailingnya ya …

Persoalan makan sudah dimulai saat Kami menaiki Malayasia Airlines (MAS) dari Kuala Namu menuju Kuala Lumpur.  Kemudian saat terbang dari Kuala Lumpur menuju Dubai (Abudabi). Menu makanan yang tidak lajim di lidah orang Indonesia tersaji di atas pesawat. Demikian juga dari Dubai menuju Cairo Internasional Airport di Mesir. ” Yah, Anggap latihan la. Biar nanti di sana bisa lebih cocok,” kata Damiadi, kawan disebelah saya. Maka doa kami adalah, semoga Allah menyesuaikan makanan dengan lidah kami selama dalam perjalanan….

Mari Kita Nikmati, Apa yang Disajikan

Sampai di Kairo siang hari. Kami turun disebuah resto “Selina” yang bersih tak jauh dari Bandara. Nah, dimulai la makanan yang tidak biasa. Ayam dengan potongan besar, daging dan menu lain yang rasanya asam kecut sedikit asin. Kemudian ada roti, salad dan buah seperti tomat dan zaitun.  “Wow.. persoalan makanan di mulai. Begitulah selanjutnya selama kami berada 4 hari di Kairo sampai menuju border Mesir-Israel/Palestina dikawasan Taba. Pertanyaanya, bisakan Anda menikmati makanan ala Mesir itu ?. Ada yang nyaman saja, seperti saya,  karena dari awal memang sudah berniat untuk menikmatinya, apun yang disajikan. Kalau pas dilidah “hajar” kalau tidak pas, yah jangan diambil. Cara terbaik, jangan mengambil makanan dalam jumlah banyak tapi sikit-sikit saja, coba dulu. Bila cocok baru ditambah, kalau tak pas jangan diambil, sayang kan kalau makanan itu nanti menjadi mubazir di piring kita.

Seperti makanan di mesir itu sebenarnya ?

Makanan Khas Mesir menarik untuk dicicipi, seperti kita ketahui Negara Piramida di benua Afrika ini merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi banyak orang. Tidak hanya peninggalan kerajaannya, namun makanan khas Mesir juga menjadi salah satu daya tarik dan wajib dicicipi. Ciri khas dari masakan mesir adalah cita rasa asin yang banyak mengandung rempah. Penasaran apa saja makanan khas Mesir? Berikut saya sajikan makanan khas Mesir yang sangat menggugah selera :

1. Ful Medames

Ful MedamesFul Medames merupakan salah satu makanan pokok umum bagi masyarakat Mesir. Makanan ini terdiri dari kacang fava dengan penyajian bersama minyak, bawang putih, jus lemon dan cabai. Ful Medames telah ada sejak zaman pemerintahan Firaun dan banyak ditemukan pada saat Dinasti ke – 12.

Asal kata ‘Medames’ memiliki makna ‘dikuburkan’, kata ini mengacu pada cara memasaknya yang unik. Panci yang berisi Ful Medames akan dikuburkan dalam tumpukan batu bara atau pasir panas. Makanan ini dapat dihidangkan dengan mentega, tahini, saus tomat, pastrami dan telur goreng atau telur rebus. Makanan ini juga merupakan menu berbuka khas masyarakat Mesir. Biasanya disajikan dengan roti pita, acara sayuran dan daun mint yang diletakkan pada sisi piring.

2. Kushari

Nasi Kushari adalah makanan khas Mesir yang memiliki banyak ragam karena terdiri dari campuran bahan dasar seperti nasi tentunya, kemudian kacang lentil, makaroni, saus tomat, chickpea serta tambahan terakhir adalah bawang goreng yang ditabur.

Makanan yang merupakan hidangan nasional Mesir ini memiliki empat sumber karbohidrat. Hal itu menjadikannya sebagai makanan favorit saat makan siang di setiap gerai makanan selama 100 tahun lebih. Kata ‘kushari’ bukan berasal dari bahasa Mesir, karena makanan ini dibawa oleh tentara Inggris ke Mesir pada abad ke – 19.

3. Mulukhiya

Makanan ini hampir serupa dengan sup rumput laut di Korea. Terbuat dari sayur yang berasal dari tanaman rami dan corchorus. Mulukhiya dimasak bersama potongan daun bawang serta bawang putih dan juga ketumbar dengan tambahan daging seperti ayam, kelinci, dan sapi. Kemudian disajikan bersama roti atau nasi Mesir.

Hal yang unik dari menu ini adalah cara penyajian yang berbeda di setiap daerah Mesir. Pada daerah pesisir disajikan bersama ikan atau udang. Sedangkan pada daerah yang jauh dari pesisir dihidangkan bersama daging ayam, kelinci dan sapi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

4. Dukkah

Dukkah biasanya disajikan bersama roti tawar khas Mesir. Selain itu juga dapat dicampurkan bersama sayuran semacam tomat dan mentimun untuk hiasan pinggirnya. Makanan ini terdiri dari rempah-rempah seperti garam, wijen, daun mint, jinten dan ketumbar.

Menu ini merupakan menu rumahan, maka dari itu setiap rumah memiliki resep yang berbeda. Dukkah berasal dari bahasa Arab yang bermakna ‘mencampurkan’, sesuai dengan cara penyajiannya yang dapat di campurkan ke dalam makanan lain.

5. Roti Fatir

Roti FatirRoti Fatir sering dinikmati sebagai hidangan di pagi hari. Makanan khas Mesir yang satu ini memiliki rasa gurih dan rasa yang manis secara bersamaan. Tekstur renyah di bagian luar serta lembut di dalam dapat terasa dalam satu gigitan. Roti ini biasanya disajikan dalam beberapa saus seperti madu, madu hitam dan sejenis selai kacang yang telah diberi bumbu asin. Sajian ini lebih nikmat selagi hangat karena masih gurih dan renyah.

Proses pembuatan dari Roti Fatir sangat menarik yakni dengan menggunakan tungku tradisional terbuat dari batu dan berukuran sangat besar.

6. Grilled Kofta

Grilled KoftaJika di Indonesia terkenal dengan sate kambing, maka di Mesir dikenal dengan sebutan Grilled Kofta. Ya, makanan ini merupakan sate daging domba yang dihaluskan dengan campuran rempah-rempah. Tambahan daun mint dan peterseli juga digunakan dalam campuran rempahan. Grilled Kofta merupakan daging domba yang telah dicincang kemudian dibentuk seperti sosis yang dibakar menggunakan arang seperti kebab.

7. Vine Mahshi

Vine Manshi merupakan masakan yang terdiri dari sayuran kaya akan rempah-rempah sebagai menu berbuka puasa di Negara Timur Tengah. Makanan ini juga terkenal di negara-negara Balkan, Armenia, Swedia dan Polandia. Menu ini berasal dari Kerajaan Ottoman yang saat itu banyak menguasai negara-negara di Eropa.
Manshi berbahan pokok sayuran seperti terong, paprika, tomat, zucchini dan daun anggur atau kol yang berisi dengan nasi campur. Nasi campur adalah nasi yang dicampur dengan berbagai rempah-rempah. Sayuran yang berisi nasi campur tersebut kemudian di direbus dengan kaldu dan air dalam waktu 40 – 60 menit hingga sayuran lunak. Vine Manshi merupakan hidangan pendamping yang tetap enak meskipun setelah dihangatkan kembali.
Kami Malah Dibawa ke Makanan Cina
Alhamdulillah, selama tiga hari empat malam di Mesir, lidah ini bisa sesuai, walau tetap saja ada menu yang tidak bisa kompromi dengan lidah  Indonesia. Syukurnya, travel Almerah menyesuaikan lidah kami dengan menu pesanan khusus, seperti nasi, telur. Menariknya, satu malam kami dibawa ke resto Indonesia dengan menu ala-China dengan sajian mie dan puyunghai ( seperti telur dadar). Tapi sedihnya, Puyunghainya, tipis tak seperti telur. Bahkan di kawasan sebelum sampai Taba, Kami disajikan makanan Korea. Menu Korea ini pas dan suprise bagi jamaah ( lengkapnya, akan kami ceeritakan pada tulisan lain).
Begitulah dalam sebuah perjalanan dengan jamaah yang banyak. Persoalan selera harus bisa dikompromikan. Artinya, ada yang mau ada yang tidak. Yang penting, jangan dijadikan persoalan yang menjadikan perjalanan kita tidak nikmat.
Menariknya, selama kami makan, ada saja yang menjajakan menu bawaan dari tanah air. Bu Mitha misalnya, menawarkan sambal ikan teri, Ustadz Irwan Syahputra menawarkan bumbu pecal dan rendang, Mohammad Syafii dan bu Titin ( guru besar di UINSU itu) menawarkana sambal saset. Woow, inilah indahnya perjalanan. Awak kami tak bawak bekal tambah dari tanah air, yah nunggu tawaran tetangga sajalah. Selamat tinggal Kairo. ( Bersambung )

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: makanan mesir
Previous Post

Dubes Tunisia Bertamu ke PP Muhammadiyah

Next Post

Kemenag Rilis 108 Lembaga Pengelola Zakat Tidak Berizin, Ini Daftarnya

Next Post
Bolehkah Dana Zakat Dialihkan untuk Korban Bencana?

Kemenag Rilis 108 Lembaga Pengelola Zakat Tidak Berizin, Ini Daftarnya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.