Jakarta, InfoMu.co – Syeikh Dr. Hasan Al Aufi Wakil Rektor Universiats Madinah mengatakan kami sangat senang dan tersanjung dengan kunjungan ini yang di pimpin oleh Syafrudin Ketua Yayasan Salam Fil Alamin yang juga Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonsia (DMI) bersama Sofwan Manaf beserta rombongan lainnya, selamat datang di universita Madinah seluruh Indonesia yg telah lulus 2000 orang.
Alumni Universitas Medinah di Indonesia telah memainkan peran penting di Indonesia. Universiats ini menginginkan belajar Agama Islam yang wasathiyah dan memiliki akhlak yang baik sehingga dapat bekerjasama dengan semua pihak. Dalam waktu dekat 10 Januari 2023 akan mengadakan pertemuan daurah di Indonesia.
Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan berharap momentum ini akan dapat digunakan melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia. Hal ini penting untuk mempersatukan umat karena pada dasarnya seluruh umat Islam 87 persen sebagai pengikut Muhammad (Muhammadiyah) ittiba’ kepada perjungan Muhammad sebagai Rasulllah, membutuhkan ulama yang kuat melalui Nahdatul Ulama (NU) untuk mempersatuan umat dengan Persatuan Umat Islam (PUI) dengan sejumlah Ormas seperti Al Ittihadiyah, Al Washliyah, Perti dan lain-lain bersama pondok pesantren yang berhimpun di Majelis Ulama Indonesia (MUI) lebih dari 80 ormas dan lembaga didikan. Buya Amirsyah menegaskan jika umat mau menang harus kuat, agar kuat harus bersatu, untuk bersatu harus terus bersilaturahmi seperti hari ini di Universitas Madinah (26/12/22).
Syafrudin Ketua Yayasan Assalam Fil Alamin menyambut baik dan berterima kasih atas penerimaan Syekh Dr Hasan Al Aufi Wakil Rektor bidang Kerjasama sangat senang kita akan tingkatkan kerjasama. Karena lulusan Universitas Medinah telah memberikan kontribusi kepada bangsa Indonesia. Kata Syafrudin perlu ditingkatkan lagi karena umat Islam terbesar di dunia sejumlah 23O juta. Di Indonesai lebih 30 ribu pesantren dan 4 juta santri dalam acara silaturrahmi (26/12/22) di Universiatas Madinah.
Hasan Al Aufi menegaskan senang kerjasama dengan sejumlah Perguruan Tinggi di Indonesia. Namun terkait membuka cabang di Indonesia Hasan menegaskan belum memungkinkan karena lebih berkonsentari meningkatkan kualitas lulusan Univ. Medinah. Dalam kesempatan yang sama Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP2M) Dr. Mashuri menyampaikan saat ini Muhammadiyah yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan 1912 sejumlah 170 lebih perguruan tinggi Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Sebagai organisasi tertua, Muhammadiyah kini sudah memiliki banyak lembaga pendidikan Islam mulai dari tingkat dasar hingga Perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) ada 170 Perguruan Tinggi dan ‘Aisyiyah (PTMA) hingga Agustus 2022 total dengan sekolah, SLTP, SLTA 27.820 dan Rumah sakit (RSI) 219 dan Poliklinik 281 unit. Kami berharap kerjasama dengan Universitas Madinah dapat dilakukan untuk meningkatkan beasiswa.
Yang hadir KH. Kafabihi Mahrus Ali, Pengasuh Pesantren Lirboyo, Kediri dan KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D Pengasuh Pondok Modern Tazakka Batang.
Rombongan lain dari kiai-kiai pesantren salafiyah, ashriyyah dan Muhammadiyah. Antara lain: KH. Zulkifli Muhadli (Pengasuh Pesantren Al-Ikhlas Taliwang NTB), KH. Tata Taufik (Pengasuh Pesantren Al-Ikhlas Kuningan), KH. Lukman Haris Dimyati (Pengasuh Pesantren Tremas, Pacitan), KH. Sofwan Manaf (Pengasuh Pesantren Darunnajah Jakarta), KH. Anang Azhari Ali (Pengasuh Pesantren Al-Mizan Banten), KH. Akomadien Sofa (Pengasuh Pesantren Al-Hikmah 1 Brebes), KH. Noor Syahid (Ketua PP IKPM Gontor), KH. Daden Muhammad (Pesantren Al-Masturiyah, Sukabumi dan Sekjen Asosiasi Pendidikan Diniyah Formal), dan Dr. KH. Masykuri (Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah).
Sementara itu, dari kalangan tokoh dan akademisi Dr. Abdul Hafidz Zaid (Wakil Rektor UNIDA Gontor), Prof. Dr. Sangidu As-Shofa (Guru Besar Sastra Arab Modern UGM), dan Dr Amirsyah Tambunan dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta.

