Padangsidimpuan, InfoMu.co – Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (PK IMM FISIP UM-Tapsel) melaksanakan kegiatan Darul Arqom Dasar (DAD), Kamis (15/12).
Kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari tersebut dilaksanakan di gedung perkuliahan FISIP dan diikuti oleh 33 peserta mahasiswa yang berasal dari 5 komisariat fakultas yang ada di UM-Tapsel maupun dari Perguruan Tinggi yang ada di Kota Padang Sidempuan.
Hadir pada saat acara pembukaan Rektor UM-Tapsel Muhammad Darwis, M.Pd., Wakil Dekan FISIP Nurhamidah Gajah, M.AP, Ketua Prodi Ilmu Administrasi Publik Safran Efendi Pasaribu, M.AP, dan Ketua Bidang Hikmah PC IMM Tapanuli Selatan-Padang Sidempuan Tobat Wahyudi.
Dalam sambutannya, ketua umum PK IMM FISIP UM Tapsel Roni Adiputra menyampaikan terima kasih kepada Rektor UM Tapsel atas kesediaannya hadir dan juga mengapresiasi atas perhatian yang besar terhadap IMM khususnya komisariat FISIP. Sedangkan mewakili fakultas, Nurhamidah Gajah, turut menyampaikan perasaan bangga, ditengah kesibukan Rektor masih sempat hadir dalam acara tersebut dan berharap agar mahasiswa, dalam hal ini yang tergabung dalam PK IMM FISIP UM Tapsel bisa bersinergi dengan fakultas membantu Rektor menjalankan programnya demi kemajuan kedepannya.
Sementara dalam kesempatan tersebut, Rektor UM Tapsel Muhammad Darwis menyampaikan rasa kepeduliannya terhadap eksistensi IMM di kampus, karena merupakan organisasi otonom Muhammadiyah dan organisasi kemahasiswaan yang wajib ada di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). “Salah satu bentuk perhatian kami (pimpinan PTM) adalah dengan menyediakan anggaran untuk kegiatan IMM. Di saat sulit sekarang ini, banyak anggaran yang dipotong, tapi mudah-mudahan anggaran untuk kegiatan IMM, terutama PK IMM FISIP tidak dipotong”, ujarnya disambut tepuk tangan hadirin dan peserta.
Pada kesempatan itu juga, Darwis tak lupa memberi nasehat dan motivasi kepada para peserta yang akan mengikuti pelatihan dalam kegiatan DAD tersebut agar dapat menjadi mahasiswa yang kreatif dan bisa menciptakan sesuatu hal baru yang bisa dibanggakan. “Sebagai mahasiswa yang membawa pencerahan, jangan lagi kita berfikir sederhana dan biasa. Kita harus bisa berfikir _out of the box_, keluar dari kotak, berfikir luas untuk mencari hal-hal baru”, tegasnya.
Darwis mencontohkan seperti kertas tisu yang dipegangnya kemudian meminta para peserta untuk mencari sepuluh kegunaan dari tisu tersebut. “Kalau kebiasaan kita menyebut fungsi tisu cuma untuk melap muka dan sebagainya. Tapi bagi orang yang berfikiran luas, fungsi tisu tidak hanya untuk itu”, punggkasnya.
Dia menjelaskan beberapa kegunaan lain dari tisu antara lain sebagai kerajinan tangan yang bisa menghasilkan profit atau keuntungan materi. Untuk itu beliau berharap agar setelah mengikuti kegiatan DAD, para peserta bisa lebih mengembangkan pemikirannya untuk bisa mencapai hal-hal yang bisa membawa perubahan bagi kampus, persyarikatan maupun masyarakat. (rif)

