• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Kolom Safrin Octora: Kisah di Lampu Merah

Kolom Safrin Octora: Kisah di Lampu Merah

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
8 Agustus 2022
in Kolom
86
Kisah di Lampu Merah.
Oleh : Safrin Octora
Sepeda motor saya berhenti di barisan depan sebelah kanan di lajur kiri ketika lampu merah (traffic light) di muka Ace Hardware Jl. Juanda perempatan Jl. Brigjen Katamso berwarna merah. Malam belum larut. Maghrib telah lewat dan mendekati waktu Isya. Tidak lama sebuah sepeda motor lain yang dikendarai seorang wanita, berhenti pas di sebelah kiri saya. Selanjutnya ada dua sepeda motor lain yang berhenti di sebelah pengendara wanita tersebut. Sementara di sudut sebelah kiri, berdiri seorang anak laki-laki. Usianya mungkin masih tingkat SMP Kelas  7 atau 8. Dia memakai kaos bola berwarna merah milik klub terkenal dari Inggeris, yang sekarang sedang “turun daun” (lawan dari naik daun).
Ketika antrean semakin panjang, dia beranjak dari tempatnya berdiri, langsung berjalan ke pengendara sepeda motor wanita yang tepat di sebelah saya. Mengangkat tangan dan meminta sesuatu dari wanita tersebut. Batin saya mengatakan anak ini pasti peminta-minta. Namun wanita yang diminta, bergeming – diam tidak bergerak sambil memperhatikan traffic light yang masih merah.
Mungkin hari ini tidak ada uang receh yang masih tersisa dari dompet si wanita, sehingga dia diam membisu.
Menyadari hal itu si anak berbaju merah itu, saya lihat pindah ke belakang. Tiga baris dari depan ada  pengendara sepeda motor yang sepertinya sepasang remaja. Si anak muda berbaju merah mendekati pasangan itu dan menadahkan tangannya seperti meminta kepada sepasang remaja tersebut.
Saya tidak memperhatikan apakah pasangan tersebut ada memberi sedikit sisa uang yang mereka miliki. Namun saya melihat ada suatu kebiasaan lain dari si anak muda berbaju merah dalam proses meminta-minta. Dia tidak meminta–minta kepada dua pengendara sepeda motor paling kiri, yang berjenis kelamin laki. Dengan langkah pasti dia menuju ke wanita yang tepat di sebelah saya. Menadah tangan dan mengucapkan sesuatu.
Tidak berhasil dengan wanita itu, dia tidak pindah ke sebelah – tempat saya berhenti. Si peminta-minta (mohon maaf ya, saya pakai kata ini), malah pindah ke belakang ke tempat sepasang remaja yang juga naik sepeda motor.
Dalam proses menunggu traffic light berubah warna, muncul pertanyaan dalam diri saya. Kenapa si peminta-minta tadi lebih mendekati seorang wanita ataupun sepasang remaja yang kelihatan lagi asyik pacaran  ?  Apa wanita lebih suka memberi kepada peminta-peminta di lampu merah ? Atau pasangan remaja yang sedang pacaran lebih suka memberi, dari pada pengendara sepeda motor laki-laki yang jumlah ada beberapa berhenti di trafiic light itu ? Kenapa si peminta-minta itu memilih sasaran dalam kegiatan meminta-mintanya itu
Waduh, lampu berubah warna jadi hijau. Saya harus menjalankan kendaraan menuju arah  pulang ke rumah. Jawaban belum di dapat.
Apakah Anda bisa memberikan jawaban terhadap prilaku sosial seorang peminta-minta yang meimilih sasaran seperti saya alami malam ini ? (***)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Previous Post

Kolom dr. Hendra Sutysna : Bekam (Hijamah) Bagi Kesehatan

Next Post

Berinovasi, Perpustakaan UMY Siapkan Layanan Digital hingga Metaverse

Next Post
Berinovasi, Perpustakaan UMY Siapkan Layanan Digital hingga Metaverse

Berinovasi, Perpustakaan UMY Siapkan Layanan Digital hingga Metaverse

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.