Langkat, InfoMu.co – Masa Lockdown Pesantren Modern Muhammadiyah Kuala Madu nyaris berlangsung setengah tahun. Selama itu pula segala proses kegiatan pondok, mulai dari belajar dan adimistrasi berlangsung secara virtual. Seperti apa, santri tanpa pondok ? Pertanyaan itulah yang menggelisahkan wali santri, pimpinan pondok dan sekitar 900 santri tsanawiyah dan aliyah.
Kondisi pandemi Covid19 terus menyisakan kondisi tidak pasti. Pimpinan Pondok telah melakukan dialog dengan wali santri untuk mencari solusi terbaik agar anak-anak dapat segera kembali ke pondok. Namun regulasi dari pemerintah masih melakukan pembatasan belajar tatapmuka hanya bisa dilakukan oleh sekolah yang berada di kawasan zona hijau ( zona yang pandeminya relatif kecil).
Pimpinan Ponpes Muhammadiyah Kuala Madu, Prof. Ibrahim Gultom mengatakan, pihaknya menghadapi masalah dilematis antara proses belajar tatap muka atau melanjutkan belajar daring. Kata Gultom, pihak pesantren terus melakukan pengakajian dan evaluasi termasuk diskusi dengan pihak Depdikbud dan Depertemen Agama di Langkat.
Dari perkembangan terakhir, Ponpes Muhammadiyah Kuala Madu akan mulai melakukan belajar tatap muka secara bertahap dengan SOP (standard operastional) protokol kesehatan yang ketat. Rencanya kegiatan penerimaan santri putra dan putri, sbb
Selasa 18/8 menerima masuknya santri putra untuk kelas 7 tsanawiyah dan kelas 10 aliyah
Rabu (19/8) menerima masuknya santri putri untuk kelas 7 tsanawiyah kelas 10 Aliyah
Sabtu (22/8) menerima masuknya santri putra kelas 9 Tsanawiyah dan kelas 12 Aliyah
Ahad (23/8) menerima masuknya santri putri kelas 9 Tsanawiyah dan Kelas 12 Aliyah
Senin (24/8) menerima masuknya santri Putra kelas 8 Tsanawiyah dan kelas 11 Aliyah.
Selasa (25/8) menerima masuknya santri putri kelas 8 Tsanawiyah dan kelas 11 Aliyah
Kehadiran santri di Ponpes Kuala Madu tentu saja dipersyaratkan dengan aturan yang ketat, milsanya, santri harus membawa surat sehat dan bebas dari Covid19 dari rumah sakit atau puskesmas, kemudian membawa kebutuhan, diantaranya masker (sebanyak 10 buah dan bisa dicuci) serta surat pernyataan yang ditandatangani walisantri.

Simulasi Tatap Muka
Untuk pelaksanaan belajar tatap muka, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara, UMSU sebagai pendamping, dan Pimpinan Pondok melakukan beberapa kali simulasi agar proses belajar dapat berlangsung aman dari Covid19.
Pimpinan Pondok, Ustadz Ramdani Lc kepada infoMu.co mengatakan, UMSU bersama tim dan RSU Muhammadiyah telah melakukan simulasi dan menyiapkan tim Gugus Tugas Covid19 untuk mengantisipasi penyebaran Covid di pondok. Untuk itu, kata Ramdani, seperti apa kehidupan di pondok semasa pandemi akan disosialisasikan kepada semua santri saat mereka masuk ke pondok.
Diharapkan, penyebaran Covid19 dapat segera reda dan proses belajar tatap muka dapat berlangsung secara normal. (syaiful hadi)

