Yogyakarta, InfoMu.co – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir percaya bahwa Indonesia memiliki modal besar untuk menjadi negara maju di usia ke-100 tahun pada 2045 ke depan.
“Jejak berbagai macam hal yang positif dan konstruktif ini bagi generasi baru Indonesia yang pada 2045 merayakan ultah Indonesia satu abad akan menjadi modal positif dan optimistik bahwa kita sesungguhnya bisa menjadi negara maju dan besar yang dalam perspektif Muhammadiyah kita sebut Indonesia Berkemajuan, yakni Indonesia yang benar-benar dicita-citakan oleh para pendiri bangsa, negara yang benar-benar merdeka dan mengisi kemerdekaan, bersatu, berdaulat, adil, makmur dan bermartabat,” ungkapnya.
Di samping modal tersebut, Indonesia dipercaya Haedar bisa menjadi negara maju karena memiliki jati diri Keindonesiaan yang terdiri dari tiga hal yaitu Pancasila, agama, dan kebudayaan luhur bangsa.
Pancasila kata Haedar bukanlah norma-norma dogmatis, tetapi nilai yang bisa ditransformasikan pada kehidupan kebangsaan dan kemanusiaan global pada 2045 nanti.
“Kedua, bangsa ini juga hidup tumbuh di atas fondasi keagamaan. Bangsa Indonesia dikenal religius dan agama-agama yang hidup di Indonesia sesungguhnya memiliki budaya untuk hidup berdampingan secara damai. Sejarah mencatat kepercayaan lokal menerima Hindu, Buddha, Islam, Kristen, sehingga bisa hidup damai dan mampu bersama memajukan Indonesia. Inilah modal kuat kita bahwa agama bukan hanya menjadi sumber inspirasi ilahiyah tapi juga menjadi kekuatan ruhaniyah bangsa kita untuk hidup damai, bersatu dan berkemajuan,” tambah Haedar.
“Ketiga, kebudayaan luhur bangsa yang bersumber dari kebudayaan-kebudayaan daerah yang kaya dan telah berinteraksi lama satu sama lain sehingga kebudayaan itu juga menjadi karakter dan kepribadian bangsa kita,” kata Haedar.
“Di tengah landasan nilai yang kokoh itu sesungguhnya kita optimis, berani dan percaya bahwa Indonesia dan bangsa Indonesia bisa maju dengan karakter dirinya yang berbasis pada Pancasila, agama dan kebudayaan luhur bangsa yang menyatu menjadi kepribadian Indonesia,” pungkasnya. (afn/muhammadiyah.or.id)

