• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Peran Muhammadiyah di Indonesia

Peran Muhammadiyah di Indonesia Lahirkan Banyak Tokoh Nasional

Fai by Fai
20 Maret 2022
in Persyarikatan
86

Peran Muhammadiyah di Indonesia Lahirkan Banyak Tokoh Nasional

Jakarta, infoMu.co – Muhammadiyah sebagai kekuatan nasional sejak awal berdirinya pada tahun 1912 telah berjuang dalam pergerakan kemerdekaan dan melalui para tokohnya terlibat aktif mendirikan Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Peran Muhammadiyah di Indonesia banyak melahirkan tokoh nasional.

Setelah Indonesia merdeka, pada berbagai periode pemerintahan hingga periode reformasi, pengabdian Muhammadiyah terhadap bangsa dan negera terus berlanjut. Misi kebangsaan Muhammadiyah ini didorong keinginan yang kuat agar Indonesia mampu melangkah ke depan sejalan dengan cita-cita kemerdekaan

“Muhammadiyah ikut “berkeringat” di dalam usaha-usaha memajukan kehidupan bangsa. Muhammadiyah meyakini bahwa Indonesia dapat mencapai tujuan untuk menjadi negara dan bangsa yang berkemajuan, yakni terciptanya kehidupan kebangsaan yang maju, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat sebagaimana yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945,” ungkap Anggota MPR RI M Afnan Hadikusumo dalam acara Sosialisasi Empat Pilar Bernegara yang diselenggarakan MPR Bersama Pusat Studi Muhammadiyah, Sabtu (19/3/2022).

Afnan Hadikusumo meyakini bahwa Muhammadiyah akan terus ada untuk Indonesia, menjadi salah satu elemen yang berupaya mencari jalan keluar terbaik untuk persoalan Indonesia.

“Ini mengapa, kita harus terus dengungkan agar rasa kebangsaan di antara anak bangsa ini terus menggelora,” ujar wakil rakyat yang juga cucu Ki Bagus Hadikusumo ini.

Peran Muhammadiyah di Indonesia Banyak Lahirkan Tokoh Nasional

Senada dengan Afnan, Bachtiar D. Kurniawan Ketua Pusat Studi Muhammadiyah manyampaikan, Muhammadiyah telah banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional yang berkontribusi bagi pencerdasan, kemajuan, dan perubahan kehidupan bangsa Indonesia. Dari rahim Muhammadiyah menurut dia hadir tokoh-tokoh yang berjuang pada masanya masing-masing.

“Ada Amien Rais sebagai tokoh reformasi, Buya Syafii Maarif tokoh pluralisme dan kemanusiaan, serta Din Syamsuddin tokoh lintas agama di tingkat nasional sampai internasional. Bahkan tidak sedikit yang kemudian diangkat menjadi pahlawan nasional, misalnya saja Kiai Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah Dahlan bergerak dalam mencerdaskan dan memajukan bangsa,” ungkapnya.

Tak hanya itu, nama-nama seperti Kiai Mas Mansur yang menjadi tokoh Empat Serangkai bersama Soekarno, Mohammad Hatta dan Ki Hadjar Dewantoro dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia berperan begitu besar. Termasuk pula jasa Ki Bagus Hadikusumo didukung Kahar Muzakkir dan Kasman Singodimedjo menjadi penentu konsensus nasional penetapan UUD 1945 tanggal 18 Agustus 1945 sebagai konstitusi dasar sekaligus di dapamnya penetapan Pancasila sebagai dasar negara.

Peran Muhammadiyah di Indonesia sangat besar baik dari awal kemerdekaan hingga kini Muhammadiyah akan terus ada untuk Indonesia, menjadi salah satu elemen yang berupaya mencari jalan keluar terbaik untuk persoalan Indonesia.

“Dalam perjuangan kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan, kontribusi Muhammadiyah terbesar melalui Soedirman adalah perang gerilya dan melahirkan serta menjadi Bapak Tentara Nasional Indonesia, yang tiada duanya. Gerakan cinta tanah air ini bermodalkan spirit Hizbul Wathan atau Kepanduan Tanah Air yang dirintis tahun 1918, di mana Soedirman menjadi pandu utamanya,” ungkapnya lagi.

Bersamaan dengan perang gerilya, aksi mempertahankan Indonesia dari serbuan kembali Belanda di DIY dan Jawa Tengah para tokoh Muhammadiyah menggerakkan aksi Angkatan Perang Sabil (APS), yang merupakan perlawanan umat Islam yang luar biasa militan demi mempertahankan bangsa dan tanah air. Tidak kurang, Presiden RI pertama Soekarno juga aktivis Muhammadiyah, bahkan menjadi pengurus Majelis Pendidikan sewaktu di Bengkulen (Bengkulu).

“Tokoh utama kemerdekaan dan proklamator serta Presiden pertama Indonesia itu lama bergaul dan ‘ngintil’ (berguru secara informal) dengan Kiai Dahlan. Ini menjadi bukti bahwa Muhammadiyah ada untuk Indonesia,” pungkas dia.

 

 

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: afnan hadikusumoBachtiar D. Kurniawanperan muhammadiyah di indonesiatokoh muhammadiyah
Previous Post

Pemko Medan Dorong Penggunaan Teknologi Digital di Pemko Medan

Next Post

Aisyiyah Sumut Hadirkan Biro Informasi dan Konsultasi Keluarga Sakinah

Next Post
Aisyiyah Sumut Hadirkan Biro Informasi dan Konsultasi Keluarga Sakinah

Aisyiyah Sumut Hadirkan Biro Informasi dan Konsultasi Keluarga Sakinah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.