• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Muhammadiyah Tidak Membatasi Sifat Allah hanya 13 atau 20

Muhammadiyah Tidak Membatasi Sifat Allah hanya 13 atau 20

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
13 November 2021
in Uncategorized
86

Yogyakarta, InfoMu.co – Dalam Himpunan Putusan Tarjih (HPT) persoalan akidah dikemukakan secara sederhana. Persoalan Akidah dibahas dalam Kitab Iman sebagai keputusan Kongres Muhammadiyah ke-18 di Solo tahun 1929. Di dalamnya dinyatakan bahwa setiap muslim wajib beriman kepada Allah sebagai al-Ilahul Haq, yang menciptakan segala sesuatu.

Allah itu pasti dan wajib adanya (wajib al–wujud). Dialah yang pertama tanpa permulaan dan Maha Akhir tanpa penghabisan (al–awwalu bila bidayah wa al-akhiru bila nihayah).

Al-Awwal atau yang pertama tanpa permulaan, sering disebut juga dengan sifat qidam dan berakhir tanpa penghabisan, sering juga disebut dengan baqa. Tiada sesuatu yang menyamai-Nya, atau biasa disebut Mukhalafatu lil Hawaditsi (berbeda dengan makhluk). Yang Esa tentang ketuhanan, sifat dan af’al-Nya, kadang disebut dengan wahdaniyah. Dan lain sebagainya.

Di satu sisi, butir-butir tauhid yang dituntunkan oleh Muhammadiyah ini mirip dengan konsep 13 atau 20 sifat wajib bagi Allah khas Asy’ariyah. Namun, dengan catatan bahwa Muhammadiyah menghindari untuk membicarakan hal-hal yang tidak tercapai oleh akal, sehingga cukuplah berpikir mengenai makhluk-Nya untuk membuktikan kekuasaan dan kebijaksanaan-Nya. Muhammadiyah juga menganggap bahwa sifat Allah tidak terbatas karena Allah itu Maha Mutlak tanpa adanya batasan.

Di sisi yang lain, uraian Kitab Iman lebih mirip dengan cara penulisan Hanbali, persoalan akidah dijelaskan melalui ayat-ayat dan hadis. Kitab Iman dibangun di atas landasan rukun Islam yang lima dan rukun iman yang enam dan diikuti dengan dalil-dalil yang meneguhkan keimanan dan keyakinan umat. Akan tetapi, penjelasan iman ini juga berbeda dengan kaum salafi, Ibnu Taimiyah dan pengikutnya yang membagi kepada Rububiyah, Uluhiyah dan asma’ wasifat.

Adanya irisan dan kemiripan ijtihad Muhammadiyah dengan beragam kelompok menunjukkan bahwa Persyarikatan yang didirikan KH. Ahmad Dahlan tahun 1912 ini begitu terbuka dengan pluralitas aliran dalam Islam. Muhammadiyah tidak mengikuti suatu mazhab tetapi pada saat yang bersamaan tidak anti dengan pandangan mazhab. Pandangan mereka hanya sebatas pilihan, bukan sebagai keharusan.

Nampaknya, Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah ingin terlepas dari perdebatan teologis yang tidak produktif antara Murji’ah, Khawarij, Jabariyah, Qadariyah, Mu’tazilah, Asy’ariyah, Maturidiyah dan lainnya. Muhammadiyah tidak ingin melupakan hal-hal yang lebih esensial dan nyata seperti menciptakan kesejahteraan umat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. (muhammadiyah.or.id)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: sifat allah
Previous Post

PWM Sumut Gelar Bimtek SIMAM Wakaf dan Kehartabendaan

Next Post

Turki akan Ciptakan Hutan di Sepertiga Wilayahnya pada 2023

Next Post
Turki akan Ciptakan Hutan di Sepertiga Wilayahnya pada 2023

Turki akan Ciptakan Hutan di Sepertiga Wilayahnya pada 2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.