• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Saudi Tempatkan Sejarah di Garis Depan Visi 2030

Saudi Tempatkan Sejarah di Garis Depan Visi 2030

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
9 November 2021
in Kabar
86

Jeddah, InfoMu.co – Sejak awal, Komisi Warisan Arab Saudi telah mengerjakan proyek-proyek strategis untuk melindungi warisan nasional Kerajaan. Di sisi lain, mereka berusaha mencapai tujuan ambisius Visi 2030.

Program-program tersebut akan mempromosikan budaya sebagai salah satu cara hidup. Memungkinkannya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, melalui 150 proyek dan pendidikan dengan program Beasiswa Budaya.

Baru-baru ini, komisi tersebut menyelenggarakan forum virtual berjudul “Penemuan Arkeologi di Arab Saudi”. Forum ini berjalan di bawah perlindungan Menteri Kebudayaan dan Ketua Komisi Warisan Pangeran Badr bin Abdullah bin Farhan.

Dilansir di Arab News, Selasa (9/11), beberapa ahli arkeologi mengambil bagian dalam kegiatan ini. Mereka menyoroti penemuan di Kerajaan, serta berupaya meningkatkan kesadaran akan warisan yang kaya dan beragam dari Arab Saudi.

Dengan menyediakan platform terbuka untuk umum, di mana para ahli dan peserta dapat belajar tentang posisi Kerajaan dalam sejarah, forum ini bertujuan untuk bertukar keahlian tentang hasil proyek penggalian arkeologi yang dilaksanakan oleh komisi.

Pada 2021, lembaga ini mendirikan National Antiquities Register. Tujuannya, untuk mencatat, mengelola dan melestarikan situs arkeologi dan bersejarah di Kerajaan. Ada 624 situs arkeologi dan bersejarah baru yang tercatat tahun ini, dengan lebih dari 8.000 lokasi terdaftar sejauh ini.

CEO Komisi Warisan Saudi, Dr Jasir Al-Herbish, mengatakan ada beberapa situs arkeologi baru di Kerajaan. Termasuk di dalamnya 38 titik di Makkah, lima di Madinah, 48 di Hail, 54 di Jouf, 52 di Asir, 35 di Tabuk, empat di wilayah Perbatasan Utara, 342 di Riyadh, 25 di Provinsi Timur, 18 di Qassim dan tiga di Jazan.

Anggota dewan pengawas Museum Nasional Saudi, Dr Saad Abdulaziz Al-Rashed, mengatakan kementerian telah mengadopsi beberapa langkah untuk mengembangkan sektor ini.

“Arab Saudi berfokus pada pengembangan baru museum khusus, dengan fokus pada penemuan arkeologi yang melibatkan kompetensi Saudi dan pakar dari pusat penelitian yang memiliki pengalaman dalam menangani barang antik dan warisan,” katanya.

Dalam forum tersebut juga dilakukan presentasi makalah ilmiah tentang penemuan arkeologi di sekitar Kerajaan. Di antaranya, seputar arkeologi prasejarah, re-arkeologi Islam, seni cadas, seni dan arsitektur, rute ziarah dan perdagangan, tulisan kuno dan Islam, arkeologi Arab pra-Islam dan warisan budaya bawah laut.

Menurut Al-Rashed, proyek penggalian arkeologi yang dibahas selama forum tersebut adalah hasil kerja bertahun-tahun di beberapa proyek berbeda di seluruh Kerajaan. Itu merupakan bagian dari upaya untuk memajukan visi komisi untuk melestarikan warisan Arab Saudi sebagai harta budaya untuk generasi mendatang.  (ihram/rep)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: arab saudivisi 2030
Previous Post

Wali Kota Medan: Revitalisasi Lapangan Merdeka membangkitkan tiga potensi

Next Post

Kolom : Bencana Ilmu

Next Post
Kolom : Bencana Ilmu

Kolom : Bencana Ilmu

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.