• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Adakah Tuntunan Membaca QS. Yasin Bagi Orang Sakit?

Adakah Tuntunan Membaca QS. Yasin Bagi Orang Sakit?

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
1 November 2021
in Tarjih
86

Yogyakarta, InfoMu.co – Al-Quran Al-Karim adalah pedoman hidup umat manusia, walaupun yang mengambil manfaat hanyalah orang-orang yang bertakwa (QS al-Baqarah: 2). Meski salah satu nama Al Quran adalah asy-Syifa yang berarti obat penyembuh, namun adakah tuntunan membaca bagian-bagian tertentu dalam Al Quran yang ditujukan untuk orang sakit?

Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Rahmadi Wibowo mengatakan bahwa pada dasarnya membaca Al Quran itu akan mendapatkan pahala yang sangat banyak, yang tidak dibatasi oleh surat atau ayat tertentu. Meskipun di dalam hadis Nabi Saw ada ayat-ayat yang memiliki keutamaan, namun keseluruhan dari ayat Al Quran memiliki nilai utama.

Dalam hadis memang terdapat sabda Nabi Saw yang berbunyi, “Iqrauu ‘alaa mautaakum Yaasiin.” Artinya, “bacakan orang yang menjelang kematiannya Surat Yasin”. Dalam penilaian Imam al-Suyuthi, hadis ini hasan. Sementara dalam pandangan Ibnu Qaththan hadis ini terdapat “idl-thirab” atau ada kerancuan sanad dan beberapa perawi yang tidak dikenal. Menurut Ad-Daraquthny yang menyoroti redaksi hadis tentang QS. Yasin ini berpendapat bahwa matannya rancu dan tidak sahih.

“Kalau hadisnya terbukti bermasalah, artinya tidak kuat, maka kita akan menggunakan kaidah yang umum saja. apa yang dilakukan ketika kita menemukan atau berhadapan dengan orang yang akan meninggal? Yang pertama ialah mendoakannya,” terang alumni Universitas Al Azhar Kairo ini dalam kajian yang diselenggarakan Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan pada Rabu (26/10).

Langkah pertama bila menjenguk orang sakit ialah mendoakannya dengan kalimat-kalimat thayyibah. Misalnya, doa kesembuhan untuk orang lain yang dibaca Nabi. Sebagaimana diriwayatkan dalam Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA: Allahumma rabba al-nasi, adzhibi al-ba’sa. Isyfi. Anta al-syafi. La syafiya illa anta syifa’an la yughadiru saqaman. Artinya:

“Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri.”

Selain berdoa, orang sakit juga harus berobat. Perihal pentingnya penyembuhan dengan obat juga sangat disarankan Rasulullah SAW, seperti dinyatakan dalam sabdanya,

“Berobatlah! Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan pula penyembuhnya, kecuali satu penyakit, yaitu usia tua” (Riwayat Abu Dawud).

“Jadi tuntunan yang lebih tepat ketika menemui orang sakit ialah berdoa dan berobat. Tidak boleh pasrah hanya dengan doa, tapi juga harus berusaha mencari obat supaya sakitnya bisa diangkat. Doa yang pertama tapi harus dilengkapi dengan berobat,” tegas Rahmadi. (muhammadiyah.or.id)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: orang sakitqs. yassin
Previous Post

Urgensi Meneladani Akhlak Nabi di Tengah Dekadensi Moral

Next Post

Bolehkah Memegang Al-Qur’an tanpa Wudhu?

Next Post
Bolehkah Memegang Al-Qur’an tanpa Wudhu?

Bolehkah Memegang Al-Qur’an tanpa Wudhu?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.