Prancis telah menutup sekitar 30 masjid selama kurang dari setahun, setelah melakukan inspeksi ke 89 masjid sejak 2020.
Menurut Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin, penutupan tersebut dilakukan karena masjid-masjid itu dicurigai sebagai tempat radikalisasi dan sarang ekstremisme. (kpstv)
Sebuah tindakan yang dilakukan dengan mengatasnamakan keamanan negara dan kenyamanan masyarakat. Sementara dalam laporan terpisah yang dirilis di Prancis, Selasa (5/10), mengatakan ada sekitar 330.000 anak yang diperkirakan menjadi korban pelecehan seks di gereja-gereja Katolik di Prancis selama 70 tahun terakhir.
Ketua komisi yang mengeluarkan laporan itu, Jean-Marc Sauve, mengatakan perkiraan tersebut dibuat berdasarkan penelitian ilmiah, dan pelecehan-pelecehan yang dimaksud termasuk pelanggaran yang dilakukan oleh para pastor, pengurus gereja, dan mereka yang terlibat dalam kegiatan gereja.
Jean-Marc Sauve dalam penerbitan laporan oleh komisi independen tentang pelecehan seksual oleh pejabat gereja (CIASE) di Paris, Selasa, 5 Oktober 2021.
Laporan itu mengatakan sekitar 3.000 pelaku pelecehan seks terhadap anak, dua pertiga dari mereka adalah pastor, bekerja di gereja-gereja Katolik selama periode itu. (voaindonesia.com-5/10/2021)
Komisi ini telah bekerja selama 2,5 tahun, mendengarkan pengakuan para korban dan saksi serta mempelajari arsip gereja, pengadilan, polisi dan pers mulai tahun 1950-an.
Narasi kebohongan dan kebencian yang dibalut regulasi keamanan dengan tujuan mendiskreditkan Islam dan ajarannya yang mulia, dibalas Allah dengan mempertontonkan kebejatan dan kebusukan mereka.
يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
_*Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.*_
(Q.S. At Taubah : 32)
Semoga menjadi pelajaran bagi pemerintah yang menguasai penduduk muslim terbesar di dunia agar tidak mengalami hal yang sama. (Rahmad Gustin, Ketum DPW LMI Sumut)

