• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Rais Aam NU: Waspada Hadapi Orang-Orang yang ‘Bertopeng’

KH Miftachul Akhyar

Rais Aam NU: Waspada Hadapi Orang-Orang yang ‘Bertopeng’

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
27 September 2021
in Kabar
86

Jakarta, InfoMu.co –  Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar, menyampaikan pidato secara virtual dalam penutupan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) 2021, Ahad (26/9).

Dia menyinggung soal ‘senjata’ yang diperlukan NU sebagai bentuk kewaspadaan dalam menghadapi kepentingan dadakan.

Baca Juga
Kiai Mif, begitu akrab disapa, mengatakan saat ini yang dihadapi NU beraneka-ragam. Ada sebagian kalangan yang melihat NU sudah menguasai Indonesia selama puluhan tahun.

NU menjadi pusat perhatian dan sebagian kalangan itu menunggu kapan giliran mereka. “Kita menjadi pusat perhatian. Macam-macam, karena kagum, mahabbah, atau karena ingin ikut bercocok-tanam untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Ada yang perhatian karena ingin mengganggu-ganggu dan ini bisa terjadi lima tahun sekali,” ungkapnya.

Karena itu, dalam kondisi saat ini, Kiai Mif mengingatkan untuk selalu waspada terlebih di era hoaks yang sudah menjadi referensi bagi banyak orang. “Maka su’udhan (berprasangka buruk) ini harus menjadi senjata pada saat-saat ini,” jelasnya.

Kiai Mif mengakui, su’udhan adalah sebagian dari perbuatan dosa. Namun, kata dia, itu prasangka kepada orang-orang yang telah nyata kebaikannya.

“Tetapi pada orang-orang yang bertopeng, yang punya kepentingan-kepentingan mendadak, atau lima tahun sekali, ini yang perlu kita waspadai,” tutur dia.

Dia juga menyampaikan bahwa Rasulullah mengajarkan untuk menjaga diri dari kejahatan dengan sikap su’udhan.

“Paling tidak, su’udhan hasanah. Karena itu, kita tidak menganggap aneh dan asing manakala perjalanan ini akan mendapat gangguan dan upaya untuk mengkerdilkan kita, membonsai kita,” ucapnya.

Menurut Kiai Mif, satu-satunya jalan adalah bagaimana NU menjadi organisasi sistemik dan selalu turun ke bawah serta bisa membaca dan mendeteksi detak-detak yang terjadi di tengah masyarakat untuk mengetahui apa kebutuhannya.

“Menjelang satu abad (usia NU), memasuki abad kedua, diperlukan kewaspadaan dan meningkatkan kesungguhan yang ada,” imbuhnya.    (rep)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Previous Post

Akar Rumput Sebagai Basis Kekuatan Utama Muhammadiyah

Next Post

Dua Buku Sastra Terbitan The Gayo Institute Diluncurkan di Tanjung Pinang

Next Post
Dua Buku Sastra Terbitan The Gayo Institute Diluncurkan di Tanjung Pinang

Dua Buku Sastra Terbitan The Gayo Institute Diluncurkan di Tanjung Pinang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.