• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Survey Prokontra Antara Belajar Tatap Muka dan Belajar Jarak Jauh

Survey Prokontra Antara Belajar Tatap Muka dan Belajar Jarak Jauh

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
10 September 2021
in Sekolah
86

Jakarta, InfoMu.co – Media Survei Nasional (Median) menemukan bahwa mayoritas orang tua masih khawatir dengan penularan Covid19  yang terjadi di sekolah saat pembelajaran tatap muka (PTM) dimulai.

Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, menjelaskan ada perasaan campur aduk di kalangan orang tua karena ingin anaknya kembali ke sekolah, namun di saat yang sama tidak ingin buah hati mereka terkena Covid-19. Sebanyak 60,7 persen orang tua khawatir, 24,3 persen mengaku tidak khawatir dengan PTM, dan 15 persen orang tua mengaku tidak tahu.

“Jadi 60 persennya itu menjawab khawatir, yang tidak khawatir itu 24,3 persen, jadi ini ada perasaan bercampur, pada saat yang sama ingin sekolah tatap muka, tapi juga khawatir,” kata Rico dalam diskusi virtual di YouTube, Rabu (9/9).

Survei ini dilakukan Median bersama Party Watch Institute terkait persepsi publik terhadap pembelajaran jarak jauh (PJJ), vaksinasi, dan pembatasan sosial.

Data diambil pada 19-26 Agustus 2021, responden merupakan warga yang memiliki hak pilih berusia 17 tahun ke atas. Sebanyak 1.000 responden di 34 provinsi Indonesia diikutsertakan dengan margin of error 3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei itu juga menjelaskan sejumlah alasan responden khawatir dengan penularan Covid-19 di sekolah.

Sekitar 20 persen beralasan karena pandemi Covid-19 belum berakhir, 14 persen responden beralasan karena belum semua orang menerima vaksin Covid-19.

Survei juga menemukan 12 persen takut karena menilai penularan Covid-19 sangat cepat, 10 persen khawatir akan protokol kesehatan, 4 persen khawatir terjadi penularan ke orang tua.

Selain itu ada 2,3 persen khawatir dengan kehadiran varian delta, 2 persen khawatir penularan karena ruang tertutup, dan 1 persen khawatir karena ada pernah kasus Covid-19.

“Jadi ini ada kekhawatiran-kekhawatiran yang dimiliki oleh orang tua,” kata dia.

Survei juga merinci sejumlah alasan responden tidak khawatir dengan penularan Covid-19 di sekolah.

Berdasarkan temuan survei, sebanyak 20 persen responden tidak khawatir karena sudah divaksinasi Covid-19, 17,5 persen karena menjalankan protokol kesehatan, 11 persen tidak takut karena anaknya sudah bosan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Selain itu ada 6,5 persen tidak khawatir karena waktu di sekolah sudah diatur agar tak terjadi kerumunan, 4 persen orang tua menilai anak sudah butuh PTM, 2 persen tidak khawatir karena sekolah sudah disemprot disinfektan, dan 1 persen tidak takut karena sekolah sudah menegakkan protokol kesehatan.

Rico menambahkan mayoritas orang tua memandang anaknya sudah bosan dengan PJJ berdomisili di Jawa sebanyak 41,7 persen dan luar jawa 39,3 persen. (cnni)

 

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: pjjptm
Previous Post

Jawa Barat Provinsi Paling Korup

Next Post

PBB Minta Banyak Negara Bantu Ekonomi Afghanistan

Next Post
PBB Minta Banyak Negara Bantu Ekonomi Afghanistan

PBB Minta Banyak Negara Bantu Ekonomi Afghanistan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.