• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Prof Komaruddin Hidayat: Muhammadiyah, Civil Society yang Paling Solid

Komaruddin Hidayat / foto: dtk

Prof Komaruddin Hidayat: Muhammadiyah, Civil Society yang Paling Solid

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
15 Agustus 2021
in Uncategorized
86

Jakarta, InfoMu.co – Prof Komaruddin Hidayat menginginkan agar Muhammadiyah tidak meninggalkan posnya sebagai civil society. Ibarat Perang Uhud, bila Muhammadiyah meninggalkan posnya dan berebut “ghanimah APBN”, khawatir pasukan berkuda memporak-porandakan Persyarikatan dari belakang.

“Makanya saya ingin bahwa ibarat Perang Uhud, posisi Muhammadiyah itu jangan meninggalkan posnya. Dulu ‘kan Perang Uhud ada pos tempat memanah, jangan tinggalkan. Tapi ketika yang di depan pada berebut ghanimah, akhirnya Kholid bin Walid dari belakang hancur porak-porandakan itu,” Prof Komaruddin Hidayat dalam acara Pengajian Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Jumat (13/08).

Dengan jangkauan dakwah Muhammadiyah yang amat besar di berbagai bidang kehidupan disertai dengan fleksibilitas gerakannya, membuat daya tekan politik (political leverage) Persyarikatan ini dalam kancah politik nasional tidak bisa diabaikan sama sekali. Tidak heran bila sampai hari ini, kata Prof Komar, Muhammadiyah adalah ormas Islam yang tampil paling soid sebagai civil society.

“Hendaknya dijaga terus. Bahwa sebagian dari mereka (kader Persyarikatan) yang mau masuk ke politik silakan saja, tapi hendaknya dengan cara yang bermoral, menunjukkan kualitas, tapi posisi di masyarakat civil society ini jangan ditinggalkan,” harapan Prof Komar.

Prof Komar kemudian mengutarakan beberapa kajian yang mengatakan salah satu kelemahan dunia Islam itu tidak berhasil membangun kelas menengah ekonomi dan kelas menengah intelektual independen. Hampir seluruh kawasan dunia Islam dari dulu sampai sekarang, ekonomi dan intelektual terkooptasi oleh penguasa. Dampaknya kaum terpelajar umat Islam kehilangan independensi.

“Penting saya katakan bahwa mindset kita masih dalam level society, tapi society kita masih lemah secara ekonomi dan intelektual. Maka bagaimana perbaikan itu memang harus dari kalangan Parpol, karena Parpol itu adalah wakil dari Islam. Tapi jangan sampai asset sosial budaya civil society Muhammadiyah ini ditinggalkan, tapi harus diperkuat,” tutur Rektor Universitas Islam Indonesia Internasional ini.

Dengan kekuatan ekonomi yang luarbiasa dan jaringan intelektual muda Muhammadiyah yang cukup banyak, Prof Komar berharap independensi Muhammadiyah sebisa mungkin selalu dijaga. Sebab dengan watak seperti inilah Muhammadiyah dapat terhindar dari kooptasi penguasa dan tidak tergiur rayuan gombal partai politik manapun. Meski demikian, sebagai organisasi civil society Muhammadiyah tidak menjadikan dirinya sebagai gerakan oposisional dan bertujuan menumbangkan rezim yang tengah berkuasa. (muhammadiyah.or.id)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: civil societykomaruddin hidayatmuhammadiyah
Previous Post

Dirjen IKP Usman Kansong Minta Perguruan Tinggi Perkuat Literasi Digital

Next Post

Pengajian PCM Medan Tembung, Ustadz Irwan Syahputra: Hijrah Bermakna Bergerak untuk Perubahan

Next Post
Pengajian PCM Medan Tembung, Ustadz Irwan Syahputra: Hijrah Bermakna Bergerak untuk Perubahan

Pengajian PCM Medan Tembung, Ustadz Irwan Syahputra: Hijrah Bermakna Bergerak untuk Perubahan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.